Ekshibisi Jenewa Menyadarkan Ada Genosida Terhadap Etnis Kristen Armenia
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja Dunia (WCC) dan Gereja Apostolik Armenia menyelenggarakan ekshibisi selama sebulan tentang genosida terhadap etnis Armenia. Pameran ini menampilkan informasi tentang sejarah peristiwa genosida di Kesultanan Utsmaniyah yang menewaskan lebih dari satu juta orang Kristen Armenia antara 1915 dan 1923.
Ekshibisi ini terbuka untuk umum sampai 30 September, diadakan di Pusat Ekumenis di Jenewa, Swiss bertema ” Sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup.” (Yoh. 14:19). Pameran ini diselenggarakan Armenia Inter-Church Round Table Foundation.
Pada pembukaan pameran, Fr. Mesrop Parsamyan, Vikaris Umum Selatan dari Keuskupan Armenia Prancis, mengatakan, “Orang-orang perlu tahu apa yang terjadi...”
“Mengetahui sejarah genosida Armenia adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa kekejaman seperti itu tidak pernah terjadi lagi. Gereja, masyarakat, dan pemerintah harus menyadari genosida Armenia dan mengecam peristiwa ini. Ini dalam rangka membuka jalan bagi rekonsiliasi dan penyembuhan bekas luka dari masa lalu,” kata Parsamyan.
Armenia genosida telah diakui sebagai genosida pertama abad ke-20. Beberapa sejarawan mendokumentasikan jumlah orang Armenia yang tewas sekitar 1,5 juta. Diduga, kematian mereka disebabkan agen-agen dari Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) melalui deportasi, penyiksaan, kelaparan, dan pembantaian.
Namun, pemerintah Turki —pengganti Kekaisaran Utsmaniyah—menyangkal ada kampanye yang direncanakan untuk menghilangkan orang Armenia. Mereka mengatakan orang Turki dan Armenia kehilangan nyawa karena menjadi korban Perang Dunia I dan tahun-tahun pascaperang. Turki juga mengatakan ada lebih dari 300.000 orang Armenia tewas dalam berbagai bentrokan.
Parsamyan melanjutkan dengan mengatakan bahwa ”pameran tentang genosida Armenia tepat waktu” sesuai tema Sidang Raya ke-10 WCC, ”Allah bagi kehidupan, membawa kita untuk keadilan dan perdamaian”. Sidang WCC direncanakan berlangsung dari 30 Oktober-8 November di Busan, Korea Selatan.
"Allah bagi kehidupan telah menuntun orang-orang Armenia melanjutkan perjalanan mereka menuju keadilan dan perdamaian,” katanya. Sidang Raya WCC penting bagi orang-orang Armenia yang mengharapkan kecaman terhadap genosida Armenia ini dari masyarakat internasional, Parsamyan menambahkan.
Dr Isabel Apawo Phiri, Sekretaris Umum Saksi Umum dan Diakonia, WCC, memberi apresiasi terhadap pameran ini dan menegaskan dukungan WCC terhadap inisiatif ini.
“Kami mengakui ketidakadilan yang dihadapi orang-orang Kristen Armenia selama genosida,” kata Phiri. “Sangat disayangkan bahwa setelah bertahun-tahun genosida Armenia masih belum diakui. Inilah sebabnya mengapa inisiatif seperti pameran ini penting,” katanya.
Phiri juga menyebutkan upaya WCC di masa lalu terhadap pengakuan dan mengutuk genosida Armenia.
Sidang Raya ke-6 WCC di Vancouver, Kanada pada 1983 mengeluarkan laporan berfokus pada realitas bersejarah pembantaian Armenia dan sesudahnya. Sebagian gereja-gereja anggota WCC telah membuat acara tahunan untuk mengenang genosida Armenia. Pameran menampilkan spanduk dalam bahasa Inggris dan Prancis, menarik masyarakat lokal dan internasional di Jenewa. Rencananya pameran ini juga akan diadakan di negara-negara lain. (oikumene.org)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...