Ekstremis Muslim Nigeria Gunakan Bayi dalam Serangan Bom Bunuh Diri
MADAGALI, SATUHARAPAN.COM – Ekstremis Muslim di Nigeria menggunakan bayi dalam melancarkan aksi bom bunuh diri.
Seperti diberitakan Christian Daily, hari Kamis (26/1) yang mengutip keterangan otoritas resmi setempat yang membeberkan keterangan bahwa dalam serangan bom bunuh diri yang terjadi pada 13 Januari, pelaku bom bunuh diri adalah perempuan yang membawa bayi.
Otoritas setempat mengatakan ekstremis menggunakan perempuan yang membawa bayi untuk menghindari kecurigaan aparat berwajib.
Dalam serangan yang terjadi pada 13 Januari, seperti dikutip BBC dan dikutip kembali Christian Daily, dua perempuan mampu melewati pos pemeriksaan di Madagali dengan membawa bayi.
Namun setelah mereka melewati pos pemeriksaan, mereka meledakkan diri dan mengakibatkan empat orang di daerah itu meninggal dunia.
Para pejabat mengatakan empat wanita juga menyerang kota Madagali pada tahun 2015, namun hanya dua yang berhenti di sebuah pos pemeriksaan keamanan, dan mereka meledakkan diri di pos tersebut.
Dua lainnya, meledakkan diri di luar pos pemeriksaan. Para pejabat mencurigai kelompok Islamis Boko Haram menjadi aktor di balik serangan tersebut, kelompok tersebut terkenal karena menggunakan perempuan dan bahkan gadis-gadis muda sebagai pelaku bom bunuh diri. “Namun, tren baru menggunakan bayi dalam serangan tersebut berbahaya,” kata para pejabat.
Organisasi yang mengawasi penganiayaan kelompok Kristiani, ”International Christian Concern” (ICC) mengatakan beberapa siswi Kristen yang diculik dari Chibok mungkin digunakan dalam serangan bunuh diri di sejumlah tempat di Nigeria.
ICC meyakini masih banyak anak perempuan yang ditahan di hutan Sambisa, dekat Maidiguri, di mana dua gadis remaja menewaskan 56 orang dalam pemboman bunuh diri.
“Kami tidak akan terlalu jauh untuk berasumsi, mereka bisa menjadi salah satu gadis Chibok, atau gadis-gadis Kristen lainnya ditangkap dan diindoktrinasi oleh kelompok teroris Islam,” kata ICC dalam sebuah pernyataan.
“Hal ini jelas bahwa anak perempuan dianggap sebagai mudah dipengaruhi, karena lebih dari 100 anak perempuan telah digunakan oleh Boko Haram dalam proses bunuh diri,” kata ICC.
Pemerintah Nigeria telah melancarkan serangan besar untuk merebut kembali wilayah yang direbut Boko Haram antara lain di Madagali, negara bagian Adamawa.
Namun, kelompok militan merespons dengan serangan ganas dan bom bunuh diri. Bulan lalu, 45 orang tewas di kota yang sama setelah dua pembom perempuan meledakkan diri mereka di pasar yang ramai. (christiandaily.com)
Editor: Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...