Elemen Bangsa Menggelar Apel Kebhinnekaan Lintas Iman Bela Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ribuan orang dari berbagai elemen berkumpul mengikuti Apel Kebhinnekaan Lintas Iman Bela Negara, Menolak Radikalisme, Terorisme, dan Narkoba yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, hari Minggu (17/1).
Apel dibuka dengan upacara bendera Merah Putih diikuti seluruh elemen dari berbagai unsur diantaranya pelajar, pemuda, santri, mahasiswa serta para tokoh agama yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Ryamizard meminta semua warga negara dapat bersatu menghadapi segala tantangan Bangsa.
“Seluruh elemen bangsa harus bersatu dan saling bergotong royong dalam menghadapi tantangan ke depan. Kita tahu bersama, perang yang dihadapi ke depan sudah bukan lagi perang dengan senjata, namun dengan cuci otak,” kata Menhan dalam kata sambutan upacara tersebut.
Ryamizard menambahkan bahwa ada yang mencoba membelokkan ideologi bangsa Indonesia, dan itu mudah, karena masyarakat mudah dipengaruhi. Peristiwa teror yang terjadi pada hari Kamis (14/1) kemarin di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Ryamizard mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak khawatir dan cemas ataupun merasa takut.
“Meski rasa ketakutan di masyarakat itu ada, tapi kita tidak boleh takut, 250 juta jiwa rakyat Indonesia itu adalah kekuatan yang sangat dasyat, dalam menghadapi teror-teror kecil semacam ini,” ujarnya.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj yang juga hadir pada apel tersebut menyampaikan hal yang sama dengan Menhan.
“Kita tidak boleh takut menghadapi aksi teror, radikal, ataupun narkoba, karena kita ini adalah bangsa yang santun,” katanya.
Said Aqil meminta semua menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi yang berlandaskan Pancasila. Indonesia menurutnya tidak seperti di Timur Tengah, ulama Timur Tengah tidak ada yang nasionalis. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki ulama yang nasionalis, Said Aqil mencontohkan seperti KH Hasyim Ashari, KH Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid, mereka semua adalah ulama yang nasionalis.
Selanjutnya Apel Kebhinnekaan Lintas Iman Bela Negara diisi pembacaan bersama deklarasi lintas iman. Pembacaan deklarasi lintas iman tersebut diikuti oleh Said Aqil Siradj, Ketua Persekutuan Gereja gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Henriette Tabita Hutabarat, perwakilan Uskup Gereja Katolik Roma Yohanes Harun Yuwono, Wakil Ketua Wali Umat Buddha Indonesia (Walubi) Suhadi Sanjaya, Ketua Majelis Tinggin Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana, dan Ketua Bidang Hukum Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Yanto Jaya.
Turut hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan perwakilan dari kedutaan besar negara tetangga.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...