Empat Dokter Tewas dalam Serangan Bom di Kabul, Afghanistan
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Empat dokter yang bekerja di sebuah penjara Afghanistan dengan ratusan narapidana Taliban termasuk di antara lima orang yang tewas pada hari Selasa (22/12) ketika sebuah bom yang dipasang di mobil mereka meledak, kata polisi.
Ledakan itu terjadi di distrik selatan kota itu ketika para dokter melakukan perjalanan ke penjara Pul-e-Charkhi tempat mereka bekerja, kata juru bicara kepolisian Kabul, Ferdaws Faramarz.
Empat dokter dan seorang pejalan kaki tewas ketika "bom magnet" yang terpasang pada mobil itu meledak, kata Faramarz, seraya menambahkan bahwa dua orang lainnya cedera.
Ratusan pejuang Taliban dan penjahat lainnya ditahan di Pul-e-Charkhi, yang terletak di pinggiran timur Kabul.
Kota itu dilanda gelombang kekerasan mematikan dalam beberapa bulan terakhir meskipun Taliban dan pemerintah terlibat dalam pembicaraan damai.
Pembunuhan yang menargetkan tokoh-tokoh terkemuka, termasuk jurnalis, politisi dan aktivis hak asasi manusia juga menjadi lebih umum terjadi baru-baru ini di Kabul dan provinsi lain.
ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan baru-baru ini di Kabul, yang menewaskan puluhan orang.
Serangan hari Selasa itu terjadi hanya dua hari setelah sebuah bom mobil yang menargetkan seorang anggota parlemen menewaskan 10 orang dan melukai lebih dari 50 orang di Kabul.
Beberapa hari sebelum kejadian itu, Wakil Gubernur Provinsi Kabul, Mahbobullah Mohebi, tewas dalam serangan serupa.
Pada hari Senin (21/12), seorang jurnalis Afghanistan ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di kota Ghazni dalam apa yang tampaknya merupakan pembunuhan terarah lainnya. Rahmatullah Nekzad telah berkontribusi pada kantor berita Associated Press sejak 2007 dan sebelumnya juga pernah bekerja dengan jaringan penyiaran Al-Jazeera. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...