Enam Hal yang Bisa DiLakukan Mencegah Terjadinya Bencana Iklim
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – PBB telah mengeluarkan peringatan paling keras atas perubahan iklim, tetapi juga mengatakan belum terlambat untuk menghindari dampak terburuk dari pemanasan global. Anda bisa turut memegang peranan penting.
sebuah laporan baru dari IPCC, panel antar pemerintah PBB tentang perubahan iklim, mengungkapkan bagaimana kehidupan di bumi akan terlihat jika suhu naik 0,5 hingga 1,5 derajat Celsius.
Dalam laporan tersebut, lebih dari 90 ilmuwan dari 40 negara, setuju bahwa masih memungkinkan agar suhu tetap berada di bawah 1,5 derajat pemanasan global, setidaknya secara teknologi , dan mereka memaparkan apa yang harus kita lakukan untuk mewujudkannya. Namun, diperlukan banyak kebijakan politik baru.
Tetapi, ada juga hal-hal yang dapat dilakukan orang biasa untuk menghindari bencana iklim. Berikut ini enam cara konkrit yang bisa dilakukan.
1. Ganti Penyedia Energi
Sebagian besar gas rumah kaca di atmosfer berasal dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam.
Di Jerman, batubaracoklat (atau lignit), bertanggung jawab atas seperlima emisi CO2 di negara itu.
Jadi langkah besar untuk mengurangi gas rumah kaca adalah mengganti bahan bakar fosil, dengan energi terbarukan. Pertimbangkan beralih ke salah satu yang menyediakan energi dari energi terbarukan seperti angin, matahari, tenaga air atau bioenergi berkelanjutan, periksa terlebih dahulu untuk memastikan perusahaan energi dan sumber terbarukan disertifikasi secara independen.
2. Makan Lebih Sedikit Daging
Dalam laporan 2013, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), menemukan bahwa 14,5 persen dari semua emisi gas rumah kaca yang disebabkan manusia berasal dari sektor peternakan.
Itu lebih banyak dari emisi mobil, kapal, pesawat dan bentuk transportasi lainnya di seluruh dunia jika digabungkan. Dari emisi tersebut, 41 persennya disebabkan oleh produksi daging sapi, produksi susu membentuk 19 persen lagi.
Menghindari daging dan produk susu, adalah satu-satunya cara paling sederhana untuk mengurangi dampak lingkungan terhadap planet ini, demikian saran sebuah penelitian yang dirilis tahun ini dalam jurnal Science.
Mendapatkan protein dari daging sapi sebagai pengganti tanaman, menghasilkan sedikitnya enam kali lebih banyak gas rumah kaca dan menggunakan 36 kali lebih banyak lahan.
Studi ini juga mengungkapkan, pentingnya cara makanan diproduksi. Misalnya, daging sapi yang dibesarkan di lahan yang terdeforestasi menghasilkan 12 kali lebih banyak gas rumah kaca, daripada yang merumput di padang rumput yang ada.
Jadi jika makan daging, usahakan memperolehnya dari pertanian organik lokal.
3. Kurangi Limbah Makanan
Pertanian menyumbang seperempat emisi gas rumah kaca, tetapi sekitar sepertiga dari semua makanan yang ditanam di planet ini tidak pernah benar-benar dimakan.
Tentu saja, tidak semua ini masuk ke tempat sampah. Parlemen Eropa memperkirakan sekitar setengah dari limbah makanan Uni Eropa terjadi di rumah, sisanya hilang di sepanjang rantai pasokan, atau tidak pernah dipanen dari ladang , tetapi rumah adalah titik awal yang sederhana.
Limbah makanan menjadi jejak karbon dari 3,3 miliar metrik ton karbon dioksida (CO2), menurut PBB, yang jumlahnya lebih besar dari emisi tahunan India.
Solusi mudah: Beli lebih sedikit dan pastikan semuanya dimakan.
4. Pilih Naik Kereta
Banyak estimasi yang menempatkan pangsa penerbangan dari emisi CO2 global hanya di atas 2 persen, tetapi emisi penerbangan lainnya seperti nitrogen oksida (NOx), uap air, partikulat, jejak kondensasi dan perubahan awan sirus berkontribusi terhadap efek pemanasan tambahan.
Dengan mengurangi satu perjalanan pulang pergi dengan pesawat, dapat menghemat 700 hingga 2.800 kilogram CO2, tergantung pada jarak yang ditempuh, efisiensi bahan bakar pesawat dan kondisi cuaca.
Menurut Eurostat, rata-rata orang Eropa memancarkan sekitar 900 kilogram CO2 per tahun.
5. Kurangi Konsumsi
Sebagian besar negara di dunia, dalam setahun menggunakan lebih banyak sumber daya alam, daripada yang bisa diregenerasi oleh planet. Di Jerman saja dibutuhkan 1,7 planet per tahun untuk mendukung tingkat konsumsi warganya.
Tetapi tidak semua negara harus disalahkan karena melampaui anggaran alam. Negara-negara berpenghasilan tinggi menggunakan sumber daya yang jauh lebih banyak per tahun daripada negara-negara berpenghasilan rendah. Di seluruh dunia, bahan bakar fosil adalah penyebab utama yang bertanggung jawab atas emisi CO2 yang tinggi. Agar dapat hidup sesuai dengan sarana planet, perlu memikirkan kembali pola konsumsi kita.
Apakah Anda benar-benar membutuhkan telepon pintar baru, atau pakaian karena lagi diskon?
Mengurangi jejak lingkungan berarti membeli lebih sedikit produk, membeli produk yang bertahan lebih lama, mendaur ulang kapan pun memungkinkan dan menggunakan kembali sebanyak yang kita bisa.
6. Aksi Kolektif
Jadi untuk benar-benar membuat perbedaan, orang harus bergabung bersama dengan orang lain dalam gerakan yang besar dan cukup luas, untuk benar-benar mengubah kebijakan pemerintah. (dw.com)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...