Enam Menteri Baru Menyebutkan Program Mereka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Enam menteri yang dilantik Presiden Joko Widodo hari Rabu (23/12) memaparkan program kerja mereka yang akan dilakukan dalam waktu dekat kepada publik. Mereka menyampaikan setelah dilantik oleh presiden.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas:
Dia menjelaskan bahwa program kerja kementerian yang dipimpinnya akan berlandaskan pada semangat bahwa agama merupakan inspirasi, bukan aspirasi. Semangat tersebut nantinya dapat dirinci ke dalam banyak kegiatan seperti bagaimana cara berhubungan antar umat beragama, hubungan inter umat beragama, bahkan juga soal pandemi COVID-19.
"Kita lihat nanti, pasti akan ada terobosan-terobosan Kementerian Agama," katanya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin:
Dia memaparkan bahwa ia beserta jajaran di kementeriannya akan berupaya keras menangani masalah COVID-19 ini dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya agar semua siswa bisa kembali ke sekolah dengan segera, agar semua pengusaha UMKM bisa segera kembali membuka tokonya, agar semua keluarga bisa segera kembali bersilaturahmi, dan agar seluruh rakyat Indonesia bisa kembali hidup secara normal selayaknya sebelum pandemi.
"Untuk itu, kami sangat membutuhkan dukungan dari seluruh komponen bangsa baik itu asosiasi kedokteran, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, kotamadya, serta seluruh teman-teman. Masalah ini adalah masalah yang sangat besar yang tidak mungkin kami harus lakukan sendiri. Kami harus lakukan secara inklusif, bergotong royong, dan bersama-sama," katanya.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini:
Dia mengemukakan bahwa dalam waktu dekat kementeriannya akan segera merealisasikan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi pada triwulan keempat tahun ini dan awal tahun mendatang.
Bantuan-bantuan tersebut kini juga diarahkan untuk dapat memberdayakan dan berimplikasi atau memiliki dampak langsung yang terukur bagi masyarakat. Sejumlah mekanisme tentu harus dikembangkan dan dihadirkan oleh kementeriannya.
"Kami tidak bisa sendiri tentunya. Kami akan gandeng gubernur, kepala daerah, utamanya adalah perguruan tinggi setempat yang mengetahui persis bagaimana masalah-masalah di daerahnya," kata Risma.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi:
Sebelumnya dia menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat. Dia mengatakan bahwa saat ini perekonomian berada pada titik terlemah. Untuk itu, sesuai dengan tugas kementeriannya, pihaknya hendak memastikan bahwa produk-produk Indonesia memiliki kesempatan untuk berkompetisi dan dapat diekspor di pasar dunia.
"Ini adalah bagian dari perbaikan ekonomi nasional dan berharap bisa menjadi daya ungkit baru untuk tumbuhnya pertumbuhan ekonomi yang sehat," katanya.
Di sektor kelautan, Indonesia merupakan negara dengan sumber daya laut yang begitu melimpah. Apabila dikelola dengan baik, maka dapat memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono:
Dia erkomitmen untuk memastikan keberlangsungan ekosistem laut Indonesia agar dapat berjalan baik dan tidak rusak. Namun, di sisi lain, potensi kelautan nasional juga harus dapat memberikan kesejahteraan yang besar bagi bangsa.
"Saya akan belanja masalah untuk mengevaluasi semua. Mana yang baik akan kita lanjutkan, yang tidak baik akan kita hentikan," katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno:
Dia juga sebagai Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan menyebut ada tiga gagasan utama untuk membangkitkan pariwisata nasional setelah sebelumnya terpuruk akibat pandemi. Ketiganya ialah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
"Di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kami akan berjuang untuk mempertahankan dan mengembangkan pemberdayaan agar kita bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan mempertahankan tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," kata Sandi.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...