Envirochallenge: Bangun Inisiatif Penyelamatan Lingkungan Lewat Sekolah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Siswa-siswi SMA dan sederajat membangun inisiatif penyelamatan lingkungan hidup yang dimulai dari lingkup sekolah masing-masing. Para pelajar ini dibekali pengetahuan yang dibutuhkan untuk membangun inisiatif itu dalam program 'Envirochallenge'.
Program ini mengundang 25 sekolah SMA dan sederajat di Jabodetabek, Bandung Metropolitan, dan Bali.
'Envirochallenge' didukung organisasi nirlaba Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan United in Diversity (UID). Peserta program ini ditantang untuk menjawab isu seputar penyelamatan lingkungan, terutama polusi plastik, yang sejalan dengan pendekatan tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Dari data yang kami himpun, konsumsi kantong plastik di Jakarta mencapai 240 – 300 juta lembar per tahun dan perlu diketahui bahwa kantong plastik adalah produk plastik yang paling bermasalah dalam pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, lewat Envirochallenge, GIDKP dan UID menggerakkan pelajar SMA dan sederajat untuk lebih peka terhadap isu polusi plastik dan mendorong para pelajar untuk membuat implementasi program yang inovatif sebagai solusi,” ujar Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) Tiza Mafira di Jakarta, Kamis (27/9).
UID merasa sangat penting dan mendesak untuk mengajak para remaja mulai memiliki gaya hidup yang bertanggung jawab baik terhadap lingkungan, masyarakat sekitarnya, dan juga bagi dirinya sendiri karena merekalah yang akan menjadi pewaris dari seluruh pembangunan yang telah dilakukan bersama.
"Khususnya tantangan terkait dengan penggunaan plastik ini perlu diselesaikan dari sisi hulunya dengan mendorong revolusi mental para remaja dan sekolah merupakan pintu masuk yang strategis untuk melakukan hal ini, mengingat jumlah sekolah tingkat atas dan setaranya mencapai 36.000 sekolah dengan total jumlah siswa yang mencapai jutaan anak didik,” kata Executive Vice President United in Diversity (UID) Cokorda Istri Dewi.
Pada tahun 2016 hingga 2017, upaya sekolah peserta Envirochallenge untuk mengelola sampah plastik telah menunjukkan hasil yang signifikan. Upaya ini telah berhasil menurunkan penggunaan plastik sebanyak 70 persen di lingkungan sekolah yang ikut berpartisipasi.
Envirochallenge terdiri atas serangkaian kegiatan. Pada tahap awal, diadakan sesi workshop yang berlangsung selama tiga minggu. Dari Agustus hingga September 2018. Peserta dari 25 sekolah diberikan materi-materi penting mengenai isu lingkungan,
Kemudian 10 sekolah dengan proposal terbaik berhak menghadiri sesi coaching yang dilaksanakan selama dua hari. Dengan difasilitasi GIDKP dan UID di Jakarta pada 26-27 September 2018.
Sepuluh sekolah terpilih akan mendapatkan dana sebesar Rp 5 juta. Pada bulan Desember nanti, para mentor dan juri akan mengumumkan tiga sekolah terbaik yang layak mendapatkan dana tambahan sebesar Rp 2,5 juta untuk penerapan inovasi berkelanjutan.
Editor : Sotyati
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...