Eropa akan Gagalkan Perekrutan Teroris
RIGA, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 17 anggota Uni Eropa termasuk Prancis, Jerman, Inggris, dan Belgia menandatangani kesepakatan internasional pada hari Kamis (22/10) untuk menggagalkan perekrutan ‘pejuang teroris asing’ yang melakukan perjalanan dari Eropa ke zona konflik di luar negeri, terutama di Suriah.
Disusun oleh 47 anggota Dewan Eropa, protokol baru tersebut mengamendemen ketentuan yang sudah ada untuk melarang sejumlah tindakan terkait terorisme.
Ketentuannya meliputi bepergian ke luar negeri untuk tujuan terorisme, menerima pelatihan terorisme, dan mengatur atau memfasilitasi perjalanan ke luar negeri untuk terorisme – yang secara eksplisit mencakup pendanaan untuk kelompok-kelompok militan.
“Jarang terjadi ketika sebuah perjanjian menerima dukungan bulat dari awal,” kata Kepala Dewan Eropa Thorbjorn Jagland dalam acara penandatanganan di ibu kota Latvia, Riga.
“Semua ini menunjukkan komitmen kami untuk mengirim sinyal positif kepada semua calon teroris: Eropa tertutup, kami tidak menunggu Anda, kami datang untuk Anda,” kata dia.
Protokol tersebut disusun dalam waktu tujuh pekan karena ancaman serius yang ditimbulkan para pejuang asing, yang masuk ke jajaran militan di Suriah dan Irak, ujar Jagland kepada para pejabat.
Perjanjian itu harus diratifikasi oleh masing-masing parlemen nasional.
Langkah tersebut diambil ketika para pakar PBB pada pekan ini mengatakan bahwa kelompok ISIS membayar para pendukungnya hingga 10.000 dolar Amerika (sekitar Rp 139 juta) untuk masing-masing orang yang mereka rekrut guna berperang di Suriah dan Irak.
Pakar PBB mengetahui dari sejumlah kontak Belgia bahwa 500 pejuang asing di Irak dan Suriah berasal dari Belgia, jumlah per kapita tertinggi dibandingkan negara-negara Uni Eropa lainnya. (AFP)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...