Eropa Desak Rusia Kerja Sama dalam Penyelidikan Peracunan Politisi Oposisi
BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM-Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa meminta Rusia untuk bekerja sama dalam penyelidikan internasional terhadap keracunan yang dialami pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, dan mengatakan tidak akan mengesampingkan sanksi.
"Uni Eropa meminta Federasi Rusia untuk bekerja sama sepenuhnya dengan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk memastikan penyelidikan internasional yang tidak memihak," kata diplomat tinggi blok itu, Josep Borrell, dalam sebuah pernyataan hari Kamis (3/9).
Brussel "berhak untuk mengambil tindakan yang tepat, termasuk melalui langkah-langkah pembatasan," kata Borrell. Uni Eropa mengecam sekuat mungkin upaya pembunuhan itu, kata pernyataan itu.
Navalny, salah satu pengkritik paling keras terhadap Presiden Vladimir Putin. Dia jatuh sakit dalam penerbangan bulan lalu dan dirawat di rumah sakit Siberia sebelum dievakuasi ke Berlin.
Klaim Jerman bahwa dia terpapar Novichok, zat yang sama yang digunakan terhadap mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya di kota Salisbury di Inggris dua tahun lalu. Peracunan ini memicu kecaman luas dan tuntutan untuk penyelidikan.
Larangan Senjata Kimia
Uni Eropa mengatakan penggunaan senjata kimia "sama sekali tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun (dan) merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan standar hak asasi manusia internasional."
Pemerintah Rusia "harus melakukan yang terbaik untuk menyelidiki kejahatan ini secara menyeluruh dalam transparansi penuh dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan. Impunitas tidak boleh dan tidak akan ditoleransi," kata Borrell.
Berharap Navalny "segera pulih dan pulih sepenuhnya," diplomat itu mengatakan bahwa UE akan "terus mengikuti masalah ini dan mempertimbangkan implikasinya." (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...