Estonia Singkirkan Monumen Simbol Era Uni Soviet
TALLINN, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Estonia mulai memindahkan monumen Perang Dunia II Soviet pada hari Selasa (16/8) dari dekat sebuah kota di perbatasan Rusia sebagai bagian dari upaya yang lebih luas, yang didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina, untuk membongkar sisa simbol era Soviet.
Para kru memindahkan replika tank T-34 yang berada di atas monumen di luar kota Narva di timur Estonia yang berbahasa Rusia dan meletakkannya di atas truk yang membawanya ke Museum Perang Estonia di Viimsi, sebuah kota di utara ibu kota, Tallinn.
Monumen ini memperingati tentara Soviet yang tewas melawan Nazi Jerman selama Perang Dunia II. Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas, mengatakan penanda kuburan netral akan menggantikan replika tank dan tugu peringatan di luar Narva akan “tetap menjadi situs yang bermartabat untuk memperingati orang mati.”
Estonia, yang berbatasan hampir 300 kilometer (180 mil) dengan Rusia, telah mengambil sikap garis keras terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Perdana menteri mengatakan bahwa menghapus simbol seperti tank diperlukan untuk melindungi ketertiban umum dan untuk mencegah Moskow menabur perselisihan di Estonia, sebuah negara dengan etnis minoritas Rusia yang signifikan.
"Tidak ada yang ingin melihat tetangga kami yang militan dan bermusuhan memicu ketegangan di rumah kami," kata Kallas. “Kami tidak akan memberi Rusia kesempatan untuk menggunakan masa lalu untuk mengganggu perdamaian di Estonia.”
Seperti tetangganya di Baltik, Estonia telah menghapus banyak monumen yang memuliakan Uni Soviet atau para pemimpin komunis sejak negara itu memperoleh kembali kemerdekaannya pada tahun 1991. Pada tahun 2007, relokasi monumen Perang Dunia II seorang tentara Tentara Merah di Tallinn memicu kerusuhan berhari-hari.
Pemerintah dan banyak orang Estonia melihat monumen Tallinn sebagai pengingat menyakitkan dari lima dekade pendudukan Soviet, sementara beberapa etnis Rusia memandang langkahnya sebagai upaya untuk menghapus sejarah mereka.
Setelah dewan kota di Narva memutuskan replica tank harus disingkirkan, kerumunan berkumpul di sekitar monumen untuk memprotes rencana tersebut. Sebanyak tujuh monumen era Soviet di Narva dijadwalkan untuk dipindahkan, kata pemerintah hari Selasa.
Kota, yang 57.500 penduduknya terutama penutur bahasa Rusia, terletak sekitar 210 kilometer (130 mil) timur Tallinn dan dipisahkan dari kota Ivangorod di Rusia oleh sungai Narva.
Pejabat Rusia telah mengkritik upaya Estonia untuk menghapus sisa monumen era Soviet. “Kami menganggap ini keterlaluan. Perang dengan sejarah yang sama, menyingkirkan monumen bagi mereka yang menyelamatkan Eropa dari fasisme, tentu saja keterlaluan. Ini tidak membuat negara mana pun terlihat bagus, termasuk Estonia,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, awal bulan ini.
Awal bulan ini, Estonia memutuskan untuk melarang orang-orang dari negara tetangga Rusia dengan visa turis memasuki negara Baltik paling utara sebagai akibat dari perang di Ukraina.
Uni Eropa, di mana Estonia adalah anggotanya, telah melarang perjalanan udara dari Rusia setelah Moskow menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Tetapi orang Rusia masih dapat melakukan perjalanan darat ke Estonia dan tampaknya mengambil penerbangan ke tujuan Eropa lainnya. (AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...