Ex Neo Nazi Minta Maaf kepada Umat Islam Australia
MELBOURNE, SATUHARAPAN.COM - James Gilhome, seorang mantan anggota Reclaim Australia, sebuah kelompok kanan yang rasis, menyatakan meminta maaf kepada umat Islam di Australia. Ia menyesal bergabung dengan kelompok neo-Nazi tersebut.
Kepada ABC di Melbourne, James Gilhome mengatakan bergabung dengan kelompok anti Islam itu di bulan Februari 2015 setelah berkenalan dengan juru bicara Reclaim Australia, Shermon Burgess melalui Facebook.
Gilhome mengaku, tadinya ia mengira bahwa kelompok ini menganut nilai-nilai "tengah" dan menentang ekstremisme serta radikalisasi secara umum.
Gilhome bahkan turut membantu mempromosikan Reclaim Australia di media sosial, mengorganisir aksi demo di Hobart, dan membuatkan website untuk Burgess bernama The Great Aussie Patriot yang belakangan ditutup.
Namun Gilhome belakangan melihat Burgess dan kelompoknya itu semakin lama semakin aneh.
Saat Gilhome mulai melihat anggota kelompok ini mengenakan simbol-sombol neo-Nazi saat berdemonstrasi serta tidak segan-segan melakukan tindak kekerasan, ia pun kemudian mulai ragu.
"Tuntutan mereka semakin bertambah dan video-video mereka juga semakin agresif. Barulah saya sadar, saya berada dalam kelompok yang salah,” kata Gilhome.
Pada akhir Mei, Burgess keluar dari Reclaim Australia dan membentuk United Patriots Front, kelompok kanan yang menyatakan ingin "menentang pengkhianat kiri dan orang Islam.”
Video-video yang dirilis Burgess pun semakin diwarnai kebencian dan rasisme.
"Saya tidak sadar bahwa saya bergabung dengan neo-Nazi. Saya menyesal, dan terus merasa terganggu karena saya turut membantu mereka sebelumnya," kata Gilhome.
Gilhome mengaku, hal yang paling disesalkannya adalah apa yang telah ia lakukan kepada umat Islam Australia.
"Saya meminta maaf kepada umat Islam. Kesannya adalah bahwa orang Islam tidak diterima di negara ini, padahal bukan itu maksud saya. Tidak pernah saya bermaksud demikian," katanya.
"Saya menentang ekstremisme agama, semua agama, bukan hanya Islam. Hal itu yang tadinya saya pikir saya temukan di kelompok tersebut," katanya.
"Kelompok Reclaim Australia masih menuntut pelarangan sertifikasi halal dan hukum syariah. Tapi toh kita tidak akan pernah menjalani hukum syariah dan saya belum pernah melihat ada orang Islam yang mencoba mengganti konstitusi kita," katanya.
Akhir pekan ini Reclaim Australia dan United Patriots merencanakan aksi demonstrasi secara bersamaan di pusat kota Melbourne.
Gilhome mengatakan khawatir dengan kemungkinan terjadinya bentrokan di antara kedua kelompok itu sendiri. (australiaplus.com)
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...