Facebook Batasi Penyebar Kebencian dan Informasi Palsu
CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM - Facebook hari Kamis (17/9) mengatakan akan menindak kelompok-kelompok pribadi di mana kebencian atau informasi palsu disebar di kalangan anggota.
Langkah itu diambil sementara tindakan keras yang lebih luas telah diberlakukan terhadap konten bernada kebencian dan palsu di raksasa jejaring sosial itu.
Tindakan itu membuat orang beralih ke kelompok pribadi yang anggotanya berpikiran sama dan bisa berbagi konten yang tidak tersedia untuk komunitas Facebook yang lebih luas.
"Orang-orang beralih ke Grup Facebook untuk terhubung dengan orang lain dengan minat yang sama. Tetapi, mereka tetap harus mengikuti aturan yang diterapkan Facebook untuk semua," kata wakil presiden teknik Facebook, Tom Alison, dalam postingan di blog.
Alison mengatakan standar komunitas Facebook "berlaku untuk kelompok publik maupun pribadi, dan alat deteksi proaktif kami berlaku untuk keduanya."
Facebook menggunakan kecerdasan buatan untuk secara otomatis memindai postingan, bahkan dalam grup pribadi.
Media sosial itu akan menghapus laman yang berulang kali melanggar peraturan atau melanggar standar jejaring sosial.
Lebih dari satu juta grup telah ditutup dalam setahun ini karena melanggar kebijakan ujaran kebencian, menurut Alison.
“Dalam setahun ini, Facebook telah menghapus sekitar 1,5 juta konten berbagai grup karena melanggar kebijakannya tentang kebencian terorganisir. 91 persen postingan itu hasil sistem perangkat lunak otomatis,” kata Alison.
Dalam periode yang sama, jejaring sosial terkemuka itu menghapus sekitar 12 juta konten dalam grup itu karena melanggar kebijakan tentang ujaran kebencian, 87 persen di antaranya ditemukan secara proaktif.
Berdasar aturan yang diperketat hari Kamis, administrator atau moderator kelompok grup itu, yang dihapus karena melanggar aturan, akan diblokir sementara dari pembentukan grup baru di Facebook. (VOA)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...