Fadli Zon Tak Menyesal Bertemu Trump walau Larang Muslim Masuk AS
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Fadli Zon, mengaku tidak menyesal bertemu dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat 2016 dari Partai Republik, Donald Trump. Meskipun Trump sering memojokkan Muslim dengan mengajukan desakan untuk melarang seluruh umat Muslim masuk ke Amerika Serikat.
"Gak lah, kan gak ada urusan. Kalau dia berinvestasi di Indonesia, ya bagus-bagus saja," kata Fadli saat dihubungi, hari Kamis (10/12).
Meski demikian, politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menilai Trump tersebut konyol dan melanggar hak asasi manusia (HAM). Menurut dia, sikap tersebut tidak bisa didukung. Karena sesungguhya, kontribusi warga Muslim yang ada di Amerika Serikat sendiri sangat banyak. Donald Trump akan melanggar deklarasi konstitusi Amerika Serikat, bila mendiskriminasi warga Muslim.
“Menurut saya, pernyataan Donald Trump itu pernyataan yang konyol. Itu melanggar HAM. Amerika itu negara imigran, warga aslinya orang Indian. Kebijakan soal imigran, agama, AS selalu mengedepankan hak asasi, keberagaman," kata Fadli.
Namun, Fadli menilai, Donald Trump bersikap demikian karena dipojokkan dan disebut sebagai orang yang liberalis.
"Menurut saya, bukan disengaja dengan pernyataan itu. Dia dituduh liberal sehingga harus keluarkan pernyataan sangat konservatif untuk bisa diterima oleh Partai Republik," ucap Fadli.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...