Faisal Basri: Kenaikan BBM Seharusnya di Bulan Ini

Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri (kiri) saat memaparkan kondisi BBM subsidi yang dinilai seharusnya dinaikkan pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan September 2014. Hal tersebut dipaparkan dalam diskusi bertajuk Subsidi BBM: Solusi atau Masalah di Double Bay, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/9) (Foto-foto: Dedy Istanto).

Pengamat Ekonomi UI Faisal Basri saat memaparkan hasil analisanya terkait dengan fenomena subsidi BBM dalam diskusi yang digelar di Double Bay, Menteng, Jakarta Pusat.

Pekerja seni Olga Lydia saat hadir dalam diskusi tentang subsidi BBM yang digelar di Double Bay, Menteng, Jakarta Pusat.

Pengamat Ekonomi Faisal Basri saat memaparkan hasil analisanya terkait dengan subsidi BBM di Double Bay, Menteng Jakarta Pusat.

Sutradara film Joko Anwar saat mendengarkan pemaparan dari Faisal Basri terkait dengan subsidi BBM di Double Bay, Menteng, Jakarta Pusat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat Ekonomi Faisal Basri bicara dalam acara bertajuk subsidi bahan bakar minyak (BBM): Solusi atau Masalah di Double Bay, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/9).

Menurut Faisal terkait dengan fenomena BBM, Indonesia harus ada upaya nyata diantaranya dengan meningkatkan produksi minyak dalam jangka pendek, menemukan sumur minyak baru untuk mengarah pada produksi jangka menengah dan panjang, diversifikasi energi untuk transportasi publik, dan biofuel untuk kendaraan pribadi dan pembangkit listrik.

Faisal juga menambahkan tanpa subsidipun Indonesia tetap akan mengimpor minyak dikarenakan kebutuhan minyak lebih tinggi daripada produksi.

Sedangkan kapan sebaiknya harga BBM bersubsidi naik, menurut Faisal sebaiknya sekali di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada bulan September ini, setidaknya naik Rp 1.800 dan sekali lagi pada Februari tahun 2015 nanti.

Hadir pula dalam diskusi “Talk after lunch“ Subsidi BBM: Solusi atau Masalah tersebut diantaranya sutradara film Joko Anwar dan pekerja seni Olga Lydia.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja