Farid Stevy Gelar Distancing Festival “120 Hours in Distance”
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Imbauan social distancing terkait pandemi global COVID-19 sejak pertengahan Maret 2020 berdampak besar bagi kalangan pekerja seni dan industri kreatif. Kegiatan yang mengundang kerumunan massa dan interaksi fisik seperti konser musik, pameran, diskusi, dan lain-lain terpaksa ditunda untuk sementara hingga batas waktu yang belum pasti. Aktivitas work from home turut dianjurkan demi menghindari penularan virus corona.
Sebagaimana dialami banyak pekerja di berbagai sektor, para seniman juga diharuskan untuk melakukan aktivitas bekerja ‘di rumah aja’. Meskipun bekerja di rumah bukan kegiatan yang asing bagi kebanyakan seniman, fenomena pandemi tetap memberi banyak batasan, terutama terkait pertemuan fisik.
Menyikapi kondisi tersebut vokalis kelompok musik asal Yogyakarta FSTVLST Farid Stevy menawarkan serangkaian kegiatan kreatif dalam sebuah proyek seni yang memiliki relasi atas situasi social distancing. Farid akan menghelat berbagai kegiatan kreatif terbarunya secara daring (online).
Proyek seni “Farid Stevy, 120 Hour in Social Distancing” akan dilaksanakan selama lima hari berturut-turut dari 22 hingga 26 April 2020 sesuai jadwal program yang tertera pada laman resminya www.faridstevy.com.
Farid akan melibatkan beberapa narasumber tak kalah kreatif, di antaranya Rio Dewanto, Chicco Jerikho, Kunto Aji, Iga Massardi, Jimi Multhazam, Ican Harem, Bimacho, Lani, Dendy Darman, Ace of Decades, yang akan mengisi sesi Talks.
Selain itu akan terlibat pula Jason Ranti, Iwan Effendi, Hendra Hehe, yang akan mengisi sesi Drawing. Kemudian Jamming bersama Roby Setiawan, dan sesi Guneman bersama Albert Deby dan beberapa narasumber lain.
“Keterbatasan adalah sumber dari segala kreativitas, social-physical distancing seharusnya jadi privilese besar bagi para kreator yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Menjadi abnormal (pada saat ini) adalah normal yang baru, social-physical distancing yang membuat para kreator terpaksa mengambil jarak itu biasa, di masa seperti ini (seniman) justru bisa menjadi lebih fokus dan total,” jelas Farid Stevy dalam keterangan tertulis yang diterima satuharapan.com, Rabu (22/4).
Selain dikenal sebagai vokalis FSTVLST, Farid dikenal juga sebagai seniman-perupa. Tahun 2011 karya desainnya memenangi kompetisi yang diadakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan hingga saat ini karya tersebut digunakan sebagai logo PT KAI. Tahun 2019 Farid Stevy melakukan performance art bersamaan dengan pameran tunggalnya dengan mengisolasi diri di ruang pameran selama 2x24 jam.
Terinspirasi dari performance art-nya tahun 2019, saat ini Farid mencoba mengembangkan gagasannya lebih lanjut yaitu dengan menawarkan proyek seni “Farid Stevy, 120 Hours in Distance” yang atmosfernya menyerupai performance nya tahun lalu. Dalam proyek seni ini akan disuguhkan berbagai kegiatan seperti Art Making, Live Talks, Creative Class, Affordable Art dan Creative Challenge & Competition.
“Farid Stevy, 120 Hour in Social Distancing” juga melibatkan partisipasi publik lewat platform media sosial instagram @faridstevy @distancingfestival, dan tiktok @distancingfestival dengan berbagai challenge seru serta hadiah menarik.
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...