FBI Selidiki Kasus Penipuan Dana Bantuan COVID
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Biro Investigasi Federal Amerika (FBI) sedang menyelidiki ratusan kasus dugaan penipuan dalam program bantuan ekonomi.
Program itu populer dan dibuat untuk membantu usaha kecil yang kesulitan bertahan semasa pandemi virus corona.
John Jimenez, wakil asisten direktur FBI, hari Kamis (10/9) mengatakan biro itu telah mengidentifikasi hampir 500 orang yang diduga menipu program itu, yang dikenal sebagai Program Perlindungan Pendapatan atau PPP.
Penipuan itu diungkap dalam konferensi pers Departemen Kehakiman di mana pejabat penegak hukum Amerika melontarkan tuduhan baru penipuan terhadap hampir selusin terdakwa.
Secara keseluruhan, divisi kriminal departemen itu telah mendakwa 57 orang karena menipu program tersebut, di samping sejumlah kasus serupa yang diajukan jaksa federal di seluruh Amerika.
PPP dibentuk Maret lalu sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi $2,2 triliun yang disetujui Kongres untuk mengatasi pandemi virus corona.
Program itu, yang dikelola Small Business Administration, memberi pinjaman tanpa keharusan mengembalikan kepada usaha kecil asalkan mereka menggunakan dana tersebut untuk terus mempekerjakan karyawan mereka.
Lebih dari 5,2 juta pinjaman, dengan total setidaknya $525 miliar, diberikan kepada peminjam, umumnya usaha kecil, tetapi dalam beberapa kasus, perusahaan besar.
Kongres sedang mempertimbangkan melanjutkan program itu sebagai bagian dari paket stimulus baru yang diperkecil. (VOA)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...