FDA AS Setujui Tes COVID-19 yang 10 Kali Lebih Cepat
SATUHARAPAN.COM-Roche Holding AG mengatakan pihaknya memperoleh persetujuan darurat dari pemerintah Amerika Serikat untuk tes virus corona yang sangat otomatis, yang berpotensi mempercepat kemampuan menguji pasien dengan faktor 10.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS memberikan "otorisasi penggunaan darurat untuk pengujian, dengan sistem Roche's Cobas 6800 atau 8800. Alat ini tersedia juga di Eropa dan negara-negara yang menerima tanda CE untuk perangkat medis, kata Roche, dikutip Bloomberg.
Versi 8800 mampu menguji 4.128 pasien sehari, dan 6.800 menguji 1.440 pasien sehari, kata Basel, perusahaan yang berbasis di Swiss.
"Kami meningkatkan kecepatan dengan faktor 10," kata Thomas Schinecker, kepala unit diagnostik Roche.
Tes sangat penting untuk membendung penyebaran COVID-19 karena memungkinkan petugas kesehatan mengidentifikasi yang terinfeksi dan mengkarantina mereka, bahkan jika mereka tidak menunjukkan banyak gejala. Itu berpotensi mengurangi jumlah terinfeksi dan mempercepat penemuan obat, mendapatkan perawatan, danpada akhirnya, vaksin.
Ini adalah tes ketiga dan persetujuan darurat pertama yang tersedia secara komersial dari FDA. Badan tersebut pada Februari membersihkan alat diagnostik yang dikembangkan CDC dan Departemen Kesehatan Masyarakat Negara Bagian New York.
AS dan sebagian besar Eropa dikritik karena tes pada warga terlalu lambat, yang memungkinkan virus berkembang biak. Sistem Roche diluncurkan pada tahun 2014, tersedia secara luas di seluruh dunia.
Di AS ada 110 alat ini, dan Roche telah memasang "sejumlah besar alat baru di lokasi-lokasi utama di AS dalam beberapa pekan terakhir," kata Schinecker. "Kami benar-benar memperluas kapasitas pengujian secara signifikan di seluruh AS." kata
Instrumen Cobas 6800/8800 memberikan hasil tes dalam waktu empat jam. Tes ini menganalisis asam nukleat yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien, dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada strain virus corona, termasuk SARS dan yang muncul di Wuhan, China.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...