FDA AS Setujui Tes Diagnistik Tercepat untuk COVID-19
Dibutuhkan waktu deteksi sekitar 45 menit
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, menyetujui uji diagnostik virus corona cepat pertama, dengan waktu deteksi sekitar 45 menit, merespons permintaan pengujian virus yang menyebar di negara itu.
Pengembang tes, perusahaan diagnostik molekuler yang berbasis di California, Cepheid, mengatakan pada hari Sabtu (21/3) bahwa pihaknya telah menerima otorisasi penggunaan darurat dari FDA untuk tes tersebut, yang akan digunakan terutama di rumah sakit dan ruang gawat darurat. Perusahaan berencana untuk mulai mengirimnya ke rumah sakit pekan depan, katanya.
FDA mengkonfirmasi persetujuannya dalam pernyataan terpisah. Dikatakan perusahaan bermaksud untuk menggelar ketersediaan pengujian pada 30 Maret.
Di bawah rezim pengujian saat ini, sampel harus dikirim ke laboratorium terpusat, di mana hasilnya bisa memakan waktu berhari-hari. "Dengan alat baru seperti diagnosa di tempat perawatan, kami bergerak ke fase pengujian baru, di mana tes akan jauh lebih mudah diakses oleh orang Amerika yang membutuhkannya," kata Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Alex Azar, pada hari Sabtu.
AS bahkan belum memenuhi permintaan domestik untuk pengujian virus corona. Banyak ahli medis meramalkan bahwa pengujian yang tertunda dan kacau akan banyak mengorbankan nyawa, termasuk dokter dan perawat.
Pada hari Jumat, Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, ditanya apakah AS saat ini dapat memenuhi permintaan untuk tes. "Kami belum sampai," kata Fauci.
Tes diagnostik untuk virus COVID-19 telah dirancang untuk beroperasi pada salah satu dari 23.000 Sistem GeneXpert otomatis yang dikembangkan Cepheid di seluruh dunia, kata perusahaan itu.
Sistem tidak mengharuskan pengguna untuk memiliki pelatihan khusus untuk melakukan pengujian, dan mampu berjalan sepanjang waktu, kata Presiden Cepheid, Warren Kocmond, dalam pernyataan.
Perusahaan tidak memberikan rincian lebih lanjut atau mengatakan berapa banyak biaya tes.
FDA AS telah mendorong untuk memperluas kapasitas skrining untuk virus sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyerukan perlunya "ketertiban dan disiplin" di pasar peralatan kesehatan yang diperlukan untuk memerangi wabah. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...