FEALAC Memegang Peranan Penting Dalam Perekonomian Global
BALI, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty Natalegawa menyatakan bahwa berbagai negara yang tergabung dalam Forum Kerja Sama Negara-Negara Asia Timur-Amerika Latin (Forum for East Asia and Latin America Cooperation, FEALAC) memegang kendali dalam tataran perekonomian global, seperti tercermin dalam situs resmi presiden. Hal ini disampaikannya dalam Forum Kerja Sama Negara-Negara Asia Timur-Amerika Latin (FEALAC Ministerial Meeting) ke-6 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Jumat (14/6).
Pada pertemuan yang dihadiri oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut Marty mengatakan bahwa FEALAC melebihi Amerika Serikat dan Uni Eropa, karena dua kawasan tersebut sebagai salah satu pemegang peranan ekonomi dunia.
Menurut Marty, 30 persen dari perdagangan dunia dihasilkan dari negara-negara kawasan Asia Timur dan Amerika Latin.
"Sekitar 24 persen investasi luar negeri langsung ada di kawasan ini (FEALAC). Delapan dari 20 negara dengan ekonomi terbesar juga ada di FEALAC," katanya.â¨â¨
Perdagangan di kawasan FEALAC pada periode tahun 2000 hingga 2011 naik hampir delapan kali lipat dengan GDP (Gross Domestic Product) yang juga naik dua kali lipat yakni dari sekitar 10 triliun hingga berkisar 22 triliun dollar Amerika Serikat.
Marty menegaskan bahwa pihaknya memproyeksikan bahwa ada kontribusi positif perekonomian negara-negara Asia sebesar 60 persen bagi perekonomian dunia, sementara itu negara-negara Amerika Latin sebanyak 8 persen.
Walau ada penurunan perekonomian dunia, tetapi Marty tetap menekankan negara-negara anggota dari organisasi yang berdiri pada 2001 di Chile ini untuk tetap menjaga perdamaian dunia.
“Kita menghadapi situasi penurunan ekonomi global, tetapi kita harus meyakinkan adanya pembangunan yang sama dan tantangan dunia untuk menjaga perdamaian dan kestabilan dunia,” ujar Marty.
18 negara anggota FEALAC Vision Group (FVG) telah menghasilkan kesepakatan praktis untuk menghasilkan rekomendasi praktis untuk memperkuat hubungan Asia Timur dan Amerika Latin.
Hingga saat ini, FEALAC merupakan satu-satunya forum yang menghubungkan kedua kawasan. FEALAC beranggotakan 16 negara Asia Timur dan 20 negara Amerika Latin.
FVG dibentuk oleh para Menlu FEALAC untuk mengevaluasi perkembangan organisasi selama 12 tahun terakhir sejak berdirinya dan sekaligus merumuskan strategi yang tepat untuk memperkuat kerjasama di masa mendatang. Sebanyak 18 tokoh dari negara Anggota FEALAC menjadi anggota FVG dalam kapasitas pribadi. Laporan FVG akan diserahkan kepada para Menlu FEALAC dalam FEALAC Ministerial Meeting ke-6 ini.
Menurut Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia, D. Dian Triansyah Djani Rekomendasi FVG tidak hanya penguatan hubungan dua kawasan tersebut, tetapi juga restrukturisasi institusi FEALAC agar lebih optimal dalam menjalankan fungsinya, dan dapat dikenal dunia internasional.
D. Dian Triansyah menginginkan anggota FEALAC secara maksimal memanfaatkan peluang dalam FVG tersebut,
"Meskipun pasar Amerika Latin mencapai lebih dari 500 juta jiwa, ekspor Indonesia ke kawasan itu pada 2011 hanya mencapai 8,3 miliar dollar AS, dibanding ekspor Indonesia ke Jepang yang mencapai lebih dari 45 miliar dollar AS (2010)," katanya.â¨â¨
Menurut situs resmi kepresidenan, anggota FVG telah bekerja sama terus-menerus dan berkorespondensi lewat surat elektronik, dan untuk koordinasi mereka melakukan sejumlah pertemuan di Seoul (Korea Selatan), Lima (Peru), Cali (Kolombia) dan Bali (Indonesia) guna menyepakati rekomendasi mereka kepada para menteri luar negeri anggota FEALAC.
Editor : Yan Chrisna
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...