Festival Mode dan Kuliner Jakarta Dongkrak Perekonomian

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pada tahun penyelenggaraan ke-11, memasuki tahun pertama dalam dekade keduanya, Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF, baca: je-ef-tri) digelar  9 Mei – 1 Juni 2014 di Sentra Kelapa Gading.

Seperti penyelenggaraan sebelumnya, JFFF konsisten mengangkat tiga rangkaian utama, yaitu Fashion Extravaganza, Food Festival, dan Gading Nite Carnival. Late Night Shopping yang dihadirkan 24 dan 31 Mei di Mal Kelapa Gading, menyemarakkan JFFF 2014.

“Kehadiran JFFF diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam industri mode dan kuliner berbasis budaya atau industri kreatif, yang sangat dekat dengan usaha kecil dan menengah (UKM) maupun perajin, yang perlu mendapat perhatian agar dapat terus berkembang. Salah satu yang menarik dalam JFFF ke-11 ini adalah hadirnya 11 peragaan busana tunggal para desainer ternama Indonesia yang juga dapat disaksikan secara live streaming melalui website www.jfff.info,” ujar Cut Meutia, Deputy Chairman JFFF. 

JFFF 2014 dibuka dengan Food Festival. Apresiasi terhadap ragam kuliner tradisional Tanah Air tersaji melalui Kampoeng Tempo Doeloe, biasa disebut KTD, yang mengangkat tema dekorasi “Pasar Gambir”. KTD ditampilkan menyerupai pasar tradisional masa lampau, dilengkapi dekorasi atraktif, ornamen-ornamen layaknya di pasar, serta replika bianglala penuh warna.

Salah satu daya tarik dekorasi KTD tahun ini adalah replika pintu gerbang utama Pasar Gambir pada tahun 1920-an. Pasar Gambir merupakan cikal bakal Jakarta Fair, atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Pekan Raya Jakarta.

Berdampingan dengan KTD adalah Wine & Cheese Expo, menghadirkan aneka wine, keju, hingga cokelat dari produsen dan distributor terbaik, serta didukung beberapa negara sahabat. Sebagai added value bagi pengunjung, Wine & Cheese Expo juga mengadakan Indonesia Best Sommelier Competition, Wine Workshop, dan Wine Dinner with Special Guest Chef. Deretan chef ternama yang hadir di antaranya Adhika Maxi, Antoine Audran, Gilles Marx, dan Djoko Sarwono.

Melengkapi kemeriahan Wine & Cheese Expo kembali hadir untuk kedua kalinya, Jakarta Wine & Cheese Run (JWCR) pada 25 Mei 2014. Diadaptasi dari lomba maraton di Prancis, JWCR memiliki konsep unik karena peserta berlomba lari dengan mengenakan kostum sesuai tema yang ditentukan. Tak hanya 10 km, tahun ini peserta dewasa juga dapat memilih jarak tempuh 5 km, serta 1,2 km KidDash bagi peserta anak-anak sehingga seluruh anggota keluarga dapat berpartisipasi. Tema kostum JWCR 2014 adalah “Countries of The World and Their Carnival” dengan hadiah utama kesempatan ikut serta dalam Marathon du Medoc di Bordeaux, Prancis, bagi enam pemenang.

Fashion Extravaganza yang berlangsung 16 Mei - 1 Juni, menampilkan presentasi koleksi terbaru busana ready to wear (siap pakai) dari para desainer terkemuka, desainer independen, serta perancang muda Indonesia melalui peragaan busana dan trade show di JFFF.

Pada tahun ke-11 ini, ada 11 desainer yang tampil dalam show tunggal, yakni Ali Charisma, Barli Asmara, Defrico Audy, Didiet Maulana, Itang Yunasz, Lenny Agustin, Musa Widyatmodjo, Sofie, Stephanus Hamy, dan seorang desainer cilik yang karyanya telah sampai ke dunia internasional, Rafi Ridwan. Tampil khusus dalam JFFF Awards pada 22 Mei adalah desainer Deden Siswanto yang didukung oleh Dekranasda Kota Denpasar. JFFF Awards akan dibuka dengan pertunjukan tari oleh penari berskala internasional, Eko Supriyanto, serta permainan multimedia atraktif.

Koleksi rancangan ready to wear para desainer Indonesia juga dapat dilihat, dipilih, serta dibeli di hampir 70 booth di area Fashion Village yang terletak di sepanjang koridor lantai dasar Mal Kelapa Gading 3 dan 5. Hadir dalam sebuah konsep trade show, pengunjung dapat dengan mudah memiliki berbagai koleksi terbaru para desainer Indonesia maupun produk mode lokal berkualitas internasional. (PR)

Editor : Sotyati