Festival Perdamaian 2019 Ajak Generasi Muda Cintai Lingkungan
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian (PSPP) Fakultas Teologi dan Pusat Kerohanian Kampus (PKK) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, kembali memperingati Hari Perdamaian Internasional melalui Festival Perdamaian dan Refleksi Bersama.
Kegiatan tahunan tersebut digelar di Auditorium Koinonia pada Sabtu, 28 September 2019.
Pada peringatan tahun ini, tema yang diusung ialah “Climate Action for Peace”. Selain menyuarakan perdamaian, seluruh partisipan juga diajak berefleksi mengenai dampak perubahan iklim global dan menanamkan kesadaran pada generasi muda untuk melakukan aksi sebagai penjaga Bumi di masa mendatang.
Melalui acara tersebut, para peserta yang berasal dari generasi muda didorong untuk menciptakan komitmen bersama dalam menjaga alam semesta, dan memerangi segala bentuk kerusakan alam. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menjalin relasi antar mahasiswa lintas agama dan lintas sekolah dalam rangka mendukung gerakan perdamaian melalui pemeliharaan lingkungan.
Dibuka dengan tarian oleh Unit Kegiatan Kebudayaan IMBADA (Ikatan Mahasiswa Batak Duta Wacana), Pdt Nani Minarni memandu sesi refleksi yang menghadirkan Pdt Yahya Wijaya, PhD, (Fakultas Teologi UKDW, tokoh agama Kristen), I Nyoman Santiawan (Dosen Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten, tokoh agama Hindu), Frater Aluisius Dian Permana, SJ, SS (tokoh agama Katolik), Ahmad Rofiq, PhD (tokoh agama Islam), dan Deny Widyanto (Reispirasi Community Yogyakarta).
Para tokoh membahas pentingnya perdamaian dan kerukunan antar umat beragama, sekaligus mengajak seluruh peserta festival untuk mencintai alam, melalui cara masing-masing.
Deny yang bergerak melalui kelompok Respirasi, aktif mengajak masyarakat untuk melestarikan kawasan Pantai Samas, berikut ekosistem pantainya. Selain penanaman pohon bakau, Deny juga terlibat dalam pelestarian penyu dan tukik yang juga didukung oleh warga sekitar Pantai Samas. Berbeda dengan Deny, Frater Aluisius yang biasa dipanggil Frater Ale ambil bagian dalam pelestarian lingkungan melalui daur ulang sampah plastik menjadi lukisan.
Frater Ale, mengumpulkan sampah plastik kemasan yang ia temui di berbagai tempat, dan dengan ketekunan serta jiwa seninya, ia modifikasi sampah tersebut menjadi kolase yang menghasilkan gambar tertentu. Beberapa gambar yang Frater Ale bawa dan tunjukkan ketika festival ialah wajah dari tokoh terkenal seperti Ir Soekarno, Widji Thukul, Marsinah, dan John Lennon.
Setali tiga uang dengan Frater Ale, Ahmad Rofiq yang merupakan pengajar, melakukan daur ulang dengan cara menggunakan kertas secara optimal. Ketika memberi tugas pada mahasiswa, Ahmad mengharuskan mahasiswanya untuk menggunakan lembar kertas yang telah terpakai dan mengerjakan tugas di halaman yang belum digunakan.
Refleksi yang diadakan bersamaan dengan Festival Kantata pada tahun ini melibatkan paduan suara dan kelompok musik dari beberapa sekolah menengah, yakni SMA BOPKRI 1, SMA Stella Duce 1, SMA BOPKRI 2, SMK PIRI 1 dan paduan suara mahasiswa White Angel dari STIKES Bethesda YAKKUM serta Duta Voice dari UKDW.
Bermacam lagu, mulai dari lagu nasional dan lagu yang bertema alam dibawakan dengan sangat merdu dan disambut dengan meriah oleh seluruh peserta acara. Sebagai penutup, seluruh peserta dan pengisi acara bersama-sama menyanyikan lagu “Heal The World” sebagai bentuk komitmen untuk menjaga perdamaian dunia dan cinta lingkungan. (ukdw.ac.id)
Editor : DA
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...