FIFA Bentuk Komite Khusus Bahas Penjadwalan Piala Dunia 2022
ZURICH, SATUHARAPAN.COM – FIFA selaku otoritas tertinggi sepak bola dunia membentuk komite khusus relokasi jadwal penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Keputusan ini diambil dalam pertemuan FIFA di Zurich, Swiss, hari Jumat (4/10).
Relokasi atau pemindahan waktu penyelenggaraan dari musim panas ke musim dingin tersebut merupakan agenda yang nantinya akan dibahas oleh komite tersebut.
Michel Hooghe selaku anggota Komite Eksekutif FIFA mengungkapkan keputusan tentang pemindahan jadwal Piala Dunia 2022 diperkirakan akan diumumkan sebelum 2015.
Komite khusus tersebut ditetapkan anggotanya oleh FIFA, dan nantinya akan mencari waktu yang tepat untuk penyelenggaraan perhelatan Piala Dunia yang akan diselenggarakan di Qatar 9 tahun mendatang, Sepp Blatter selaku Presiden FIFA mengatakan dengan banyaknya negara yang tidak puas dengan waktu penyelenggaraan yang bersamaan dengan musim panas, karena di kawasan Timur Tengah cuaca panas sangat ekstrim bagi pesepakbola Eropa. Walau selama ini piala dunia juga selalu diselenggarakan pada musim panas yakni bulan Juni hingga Juli.
Beberapa pihak mengatakan tingginya temperatur membahayakan kesehatan pemain.
Salah satu pihak yang keberatan dengan penyelenggaraan di Qatar yakni perwakilan FA (Asosiasi Sepakbola Inggris) yang diwakili Jim Boyce, yang mengatakan bahwa Piala Dunia 2022 di Qatar tak bisa diselenggarakan saat musim panas.
“Kesepakatan pertemuan adalah Piala Dunia 2022 di Qatar tak bisa diselenggarakan di musim panas,” kata Boyce.
Boyce mengklaim banyak pihak sependapat dengan dia.
“Semua orang setuju dengan pandangan tersebut,” lanjut Boyce.
Boyce menganggap penting untuk menggeser penyelenggaraan Piala Dunia 2022 ke bulan Januari, November atau Desember.
Sikap Boyce tersebut malah mengundang reaksi keras dari banyak pihak yang khawatir akan mengganggu jadwal kompetisi domestik beberapa kompetisi liga Eropa.
Akan tetapi UEFA setuju usul Boyce, karena penyelenggaraan Piala Dunia 2022 pada Januari 2022 tidak akan menganggu jadwal Liga Champions.
Boyce mengatakan meski setuju dengan pergeseran jadwal, UEFA minta FIFA tidak terburu-buru mengambil keputusan.
“Masih ada waktu sembilan tahun dan kami ingin FIFA bertemu dengan semua pihak terkait, sehingga keputusannya nanti berdampak minimal terhadap kalender sepak bola," urai Boyce.
Sementara itu panitia penyelenggara di Qatar sejak awal menegaskan bahwa mereka siap menggelar Piala Dunia kapan saja. Mereka menyiapkan teknologi pendingin udara untuk mengurangi dampak tingginya temperatur selama musim panas. (bbc.co.uk)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...