Filipina: Gunung Bulusan Meletus
MANILA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah gunung berapi di tenggara ibu kota Filipina memuntahkan abu dan asap sekitar satu kilometer (setengah mil) ke langit pada hari Minggu (5/6), menyebarkan abu di desa-desa terdekat dan mengkhawatirkan penduduk, kata para pejabat.
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina menaikkan tingkat siaga di Gunung Bulusan di Provinsi Sorsogon setelah letusan 17 menit itu, tetapi menambahkan tidak ada tanda-tanda letusan besar yang akan menyusul.
Tidak ada laporan cedera, kata para pejabat. Empat belas orang dengan empat pemandu sedang mendaki di jalan setapak di gunung berapi setinggi 1.565 meter (5.134 kaki) ketika meletus hampir tengah hari tetapi semua orang mencapai kota terdekat dengan selamat, kata mereka.
Penduduk desa Rica Tomale sedang menjemur pakaiannya ketika hujan abu mengguyur kota pesisir Juban dekat Bulusan, menyelimuti langit dalam kegelapan. Dua sepeda motor tergelincir di jalan yang tertutup abu tetapi pengemudi tidak terluka, katanya.
“Saya ketakutan dan berlari kembali ke rumah, di mana kami buru-buru mengenakan masker,” kata Tomale, ibu dari dua anak, kepada The Associated Press melalui telepon, seraya menambahkan bahwa dia terkejut dengan hujan abu karena dia tidak mendengar gunung berapi meledak. .
Salah satu gunung berapi paling aktif di negara itu, Bulusan telah menunjukkan tanda-tanda kerusuhan dengan abu-abu dan ledakan uap dalam beberapa tahun terakhir.
“Saat ini dalam kondisi tidak normal,” kata lembaga vulkanologi pemerintah, dan meminta orang-orang untuk menjauh dari zona bahaya permanen empat kilometer (2,4 mil) di sekitar gunung berapi.
Hujan abu melanda setidaknya tujuh desa di dan dekat Juban di kaki Bulusan di mana orang-orang diminta untuk tinggal di dalam rumah dan memakai masker. Pengendara diimbau untuk berhati-hati dalam berkendara.
Para pejabat mengatakan mereka sedang menilai apakah akan mengevakuasi penduduk, terutama perempuan hamil, orang tua dan anak-anak.
Di luar zona bahaya permanen, lembaga itu memperingatkan orang-orang termasuk mereka yang tinggal di sisi tenggara gunung berapi yang rentan untuk tetap waspada karena meningkatnya kemungkinan letusan tiba-tiba dan semburan lumpur di tengah musim hujan. Pesawat disarankan untuk tidak terbang dekat dengan gunung berapi, yang berjarak sekitar 600 kilometer (373 mil) tenggara Manila.
Kepulauan Filipina, yang memiliki sekitar dua lusin gunung berapi aktif, terletak di “Cincin Api” Samudra Pasifik, tempat aktivitas gunung berapi dan gempa bumi biasa terjadi. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...