Filipina: Gunung Taal Menghembuskan Abu Hingga 1,5 Kilometer
MANILA, SATUHARAPAN.COM-Gunung Taal adalah gunung berapi kecil di sebuah danau indah dekat ibu kota Filipina, Manila, menghembuskan gumpalan putih uap dan abu setinggi 1,5 kilometer ke langit dalam ledakan singkat namun kuat pada hari Sabtu (26/3). Itu mendorong pihak berwenang untuk menaikkan tingkat siaga, dan mengevakuasi ratusan penduduk dari desa-desa berisiko tinggi.
Magma bersentuhan dengan air di kawah utama gunung berapi Taal di Provinsi Batangas, memicu ledakan bertenaga uap yang diikuti oleh emisi yang lebih kecil dan disertai gempa vulkanik, kata Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina.
Lembaga tersebut meningkatkan alarm di Taal yang tingginya 1.020 kaki (311 meter dari permukaan laut), salah satu gunung berapi terkecil di dunia, ke tingkat ketiga dalam sistem peringatan lima tingkat. Itu berarti “ada intrusi magmatik di kawah utama yang dapat mendorong lebih lanjut letusan berikutnya.” Tingkat siaga 5 berarti letusan yang mengancam jiwa yang dapat menghancurkan komunitas sedang berlangsung.
Penduduk dari lima desa tepi danau dalam zona bahaya tujuh kilometer dari kawah di kota Agoncillo dan Laurel di Batangas diperingatkan tentang kemungkinan bahaya, termasuk gas yang bergerak cepat dan material cair serta “tsunami vulkanik” di danau Taal, dan mulai mengungsi ke tempat yang aman.
Lebih dari 1.200 penduduk desa telah pindah ke tempat penampungan darurat pada siang hari, kata tanggap bencana pemerintah.
“Itu adalah ledakan yang kuat tetapi sekarang gunung berapi telah tenang,” kata Walikota Laurel Joan Amo. Dia menambahkan bahwa hingga 8.000 penduduk di desa-desa berisiko tinggi di kotanya perlu dipindahkan ke tempat yang aman jika letusan gunung berapi itu terjadi.
Renato Solidum dari lembaga vulkanologi pemerintah mengatakan masih harus dilihat apakah Taal tiba-tiba menjadi lebih gelisah atau akhirnya tenang. “Jika kami melihat bahwa tidak ada eskalasi atau tren menurun, setelah dua pekan pemantauan ketat, lembaga tersebut dapat memutuskan untuk menurunkan tingkat siaga,“
Sebagai tindakan pencegahan, pihak berwenang untuk sementara melarang semua kegiatan, termasuk memancing, di danau yang mengelilingi gunung berapi dan meminta masyarakat sekitar untuk bersiap menghadapi kemungkinan hujan abu. Pesawat diperingatkan untuk menjauh dari gunung berapi karena bahaya kemungkinan "abu dan pecahan dari ledakan" dan emisi vulkanik super panas lainnya.
Taal meletus pada Januari 2020, membuat ratusan ribu orang mengungsi dan melontarkan awan abu ke Manila, sekitar 65 kilometer ke utara, tempat bandara utama ditutup sementara. Sejak itu, gunung berapi secara sporadis menunjukkan tanda-tanda makin aktif.
Filipina terletak di sepanjang “Cincin Api” Pasifik, sebuah wilayah yang rawan gempa bumi dan letusan gunung berapi. Sebuah gunung berapi yang sudah lama tidak aktif, Gunung Pinatubo, meletus pada tahun 1991 dalam salah satu letusan gunung berapi terbesar abad ke-20, menewaskan ratusan orang. (AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...