Filipina Tangkap 400 Orang di Pusat Dugaan Kejahatan Dunia Maya

MANILA, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 400 orang, setengahnya dari China, ditangkap oleh otoritas Filipina dalam penggrebegan di pusat dugaan perjudian daring dan penipuan di distrik komersial yang ramai di ibu kota, kata pejabat pada hari Kamis (27/2).
Ke-401 orang yang ditahan termasuk 207 warga negara China dan 132 warga negara Vietnam yang ditangkap di sebuah gedung kondominium di kota Pasay pada hari Rabu (26/2) malam. Mereka dicurigai oleh otoritas Filipina terlibat dalam operasi permainan daring ilegal, bersama dengan penipuan mata uang kripto, percintaan, dan investasi, menurut laporan pemerintah.
Tersangka lain yang ditangkap berasal dari Korea Selatan, Malaysia, Indonesia, Myanmar, dan Madagaskar, menurut laporan tersebut.
Skala penangkapan menunjukkan bagaimana usaha daring yang menguntungkan tersebut terus berkembang meskipun ada perintah dari Presiden Ferdinand Marcos Jr. kepada penegak hukum untuk menutupnya pada akhir tahun lalu.
Meskipun sejumlah besar perusahaan perjudian daring diyakini telah pindah ke negara lain, termasuk Kamboja dan Myanmar, karena tindakan keras yang sedang berlangsung di Filipina, sebagian yang tidak disebutkan jumlahnya tetap berada di negara tersebut dan melakukan serangkaian penipuan berbasis internet.
Ada spekulasi luas bahwa penegak hukum dan pejabat regulasi Filipina telah mengizinkan perusahaan perjudian daring ilegal untuk beroperasi di negara tersebut di masa lalu dengan imbalan suap dalam jumlah besar.
Penggrebegan terbaru "bermula dari laporan dari warga negara yang khawatir yang telah memperhatikan sejumlah besar warga negara asing di gedung tersebut," kata laporan pemerintah.
Para pejabat mengatakan 52 warga Filipina yang bekerja sebagai staf tata graha dan tidak terlibat dalam dugaan pelanggaran juga dibawa dari pusat daring tersebut, yang ditutup oleh pemerintah kota Pasay karena beroperasi tanpa izin usaha.
Pihak berwenang menyita komputer, bundel kartu SIM, dan peralatan elektronik lainnya yang diduga digunakan oleh para tersangka untuk menargetkan pelanggan di luar Filipina, kata para pejabat.
Di masa lalu, tersangka yang ditangkap yang memainkan peran kunci dalam penipuan daring tersebut didakwa oleh otoritas Filipina atas perdagangan manusia dan kejahatan dunia maya. Tersangka lainnya, yang dianggap telah direkrut secara ilegal atau ditipu untuk bekerja untuk organisasi semacam itu, dideportasi secara massal ke negara asal mereka.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengatakan dalam laporan tahun 2023 bahwa geng kriminal telah memaksa ratusan ribu orang di Asia Tenggara untuk berpartisipasi dalam operasi penipuan daring yang melanggar hukum, termasuk taktik romantis palsu, promosi investasi palsu, dan skema perjudian ilegal.
Penipuan semacam itu telah menjadi masalah besar di Asia, dengan banyak pekerja terjebak dalam perbudakan virtual dan dipaksa untuk berpartisipasi dalam penipuan yang menargetkan orang-orang melalui internet, termasuk banyak di China, tempat perjudian dilarang. (AP)
Editor : Sabar Subekti

Lampung Sita Seekor Kucing Hutan Tanpa Sertifikat
BANDARLAMPUNG, SATUHARAPAN.COM - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Karantina) Lampung menyit...