Film Horor Ratu Sihir Angkat Mitos Jawa Bahu Laweyan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sutradara dan penulis Fajar Nugros mengangkat cerita rakyat mitos Jawa “Bahu Laweyan” pada film genre horor terbarunya “Ratu Sihir”.
“Cerita ini diangkat dari folklore (cerita rakyat) daerah Jawa, yang memang ada beneran,” kata Nugros pada jumpa pers di Jakarta, Senin (20/11).
Bahu Laweyan dikenal sebagai mitos yang tersebar di masyarakat Jawa. Mereka percaya bahwa perempuan dengan ciri Bahu Laweyan akan membawa petaka.
Menurut kepercayaan masyarakat, kehidupan perempuan Bahu Laweyan berjalan tidak normal karena pengaruh dari energi negatif atau mahluk halus yang sangat jahat.
Nasib buruk itu rupanya bukan isapan jempol belaka bagi sahabat Nugros yang tinggal di Yogyakarta. Kisah sahabatnya tentang Bahu Laweyan yang mencengangkan itu dia angkat menjadi film "Ratu Sihir" yang akan tayang 2024 tersebut.
“Saya punya teman di Yogyakarta, dia sudah menikah beberapa kali dan kebetulan dalam momen tertentu suaminya meninggal sampai ketiga kalinya. Karena nasib buruk itu dia memutuskan untuk tidak menikah lagi, menganggap ada kutukan yang melekat pada dirinya,” ujar Nugros.
Produser “Ratu Sihir” Susanti Dewi mengatakan film itu juga mengangkat tentang isu-isu perempuan, menggambarkan bagaimana seorang perempuan hidup di tengah tuntutan, ekspektasi, dan batasan yang diciptakan masyarakat.
“Film ini membicarakan tentang perempuan-perempuan Indonesia dengan dinamika mereka, bagaimana pandangan masyarakat terhadap perempuan, dan kisahnya akan kita balut dengan cerita horor,“ kata Susanti menjelaskan.
IDN Pictures selaku rumah produksi telah mengumumkan para pemeran “Ratu Sihir”, mereka adalah Morgan Oey, Clara Bernadeth, Aurra Kharisma, dan Raihaanun.
Hingga saat ini, para pelakon dan kru tengah dalam tahap persiapan proses syuting yang akan dilaksanakan di luar Jakarta dalam waktu dekat.
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...