Film Palestina Didaftarkan di Academy Award
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM – Film karya sutradara keturunan Palestina-Yordania, Najwa Najjar yang dibintangi aktor Mesir Khaled Abu el-Naga didaftarkan oleh pemerintah Palestina dalam Academy Awards tahun ini, al-Ahram Online melaporkan, Minggu (5/10).
Eyes of a Thief—juga dibintangi penyanyi dan aktris Aljazair Soad Massi—telah dinominasikan oleh Departemen Kebudayaan Palestina untuk bersaing dalam kategori Film Bahasa Asing pada ajang penghargaan film Academy Awards 2015.
Dari nominasi setiap negara, Komite Film Bahasa Asing di Academy Award akan memilih lima film untuk bersaing untuk mendapatkan piala Oscar.
Komite juga memilih film Palestina tahun lalu, Omar, karya Hany Abu-Assad ke dalam kompetisi ini.
Berdasarkan kisah nyata, Eyes of a Thief bercerita tentang Tarek, seorang warga Palestina yang baru saja dibebaskan dari penjara Israel. Ia kembali ke kampung halamannya untuk mencari putrinya yang hilang. Tarek berjuang harus menghadapi perubahan atas kampung halamannya. Dalam film itu diceritakan realitas masyarakat Palestina kontemporer.
Peluncuran perdana Eyes of a Thief pada September di Ramallah, kawasan Tepi Barat. Awal pekan ini, Mesir juga menominasikan karya Mohammad Khan Factory Girl dalam kategori yang sama.
Najwa Najjar
Najwa Najjar adalah sutradara keturunan Palestina-Yordania. Dia mulai karier dengan membuat iklan serta mulai membuat film dokumenter dan fiksi sejak 1999. Film pertamanya, Pomegranates and Myrrh mendapat 10 penghargaan internasional dan diputar di lebih dari 80 festival internasional dan sukses secara komersial.
Karya Najjar lainnya juga mendapat penghargaan internasional. Misalnya, Yasmine Tughani (2006), Naim and Wadee'a (1999), Quintessence of Oblivion (2000), Blue Gold (2004), A Boy Called Mohammad (2002), dan They Came from the East yang jadi film pembuat Eropa Academy Awards 2004. Najjar juga menghasilkan koleksi film pendek dalam festival film internasional Gaza Winter (2009).
Film dokumenter Naim and Wadee’a didasarkan kisah keluarga Najjar. Dalam film tersebut ditampilkan penuturan sejarah secara lisan oleh Na'im Azar dan Wadee'a Aghabi. Mereka adalah pasangan yang diusir dari rumah mereka di Jaffa pada Perang Arab-Israel pada 1948. Film ini mendapat penghargaan bidang Films of Conflict and Resolution pada Festival Film Hamptons International 2000.
Film fiksi pertama Najjar, Pomegranates and Myrrh, menampilkan penari muda Palestina yang membela tanah keluarganya setelah suaminya dikirim ke sebuah penjara Israel. Menurut Najjar, ketika film pertama kali diputar di Ramallah sempat ada protes masyarakat. Sebab, film tersebut menggambarkan tindakan 'tidak patriotik' dari istri dari seorang tahanan politik." Pada Festival Film Doha Tribeca, film ini memenangkan penghargaan Best Arab Film.
Seorang pembicara di berbagai panel film dan anggota juri dari berbagai festival film internasional, Najjar juga telah meresensi buku. Dan, berbagai artikel tentang film Palestina dimuat di berbagai media. Najjar tinggal di Palestina. (al arabiya/wikipedia)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...