Finalis Puteri Indonesia Akui Kekurangannya, Mulia Jadi Guru
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM –Finalis Puteri Indonesia yang mewakili Kepulauan Maluku, Stela Natalia Mulia Lumalessil berbagi kisah pengalaman hidupnya sebagai seorang guru dan juga kontestan ajang kecantikan.
Ia mengemukakan bahwa impiannya sejak kecil adalah menjadi orang yang berpengaruh bagi orang lain dan melihat ajang kecantikan sebagai cara untuk mewujudkan impiannya itu.
Stela mengaku usahanya mengikuti ajang kecantikan bukan karena merasa punya kelebihan tetapi karena punya banyak kekurangan.
“Aku ikutan (ajang kecantikan) bukan karena dari kelebihan aku, tapi aku ikut karena aku tahu punya banyak kekurangan, jadi aku mau berusaha dan aku melihat pekerjaan Tuhan dalam hidup aku,” kata Miss Stela, panggilan akrabnya dalam live Instagram yang diselenggarakan TKK PENABUR Kota Jababeka, pada Sabtu (23/5) lalu.
Selain menjadi finalis di ajang kecantikan Puteri Indonesia, ternyata Stela juga berprofesi sebagai guru ekstrakurikuler menari di SDK PENABUR Kota Jababeka, Cikarang.
Dalam live Instagram tersebut, Stela juga menjawab beberapa pertanyaan orang tua siswa TKK PENABUR Kota Jababeka yang sebelumnya sudah ditampung oleh Rondang Bintang selaku pemandu acara. Salah satu pertanyaannya yaitu tentang alasan Stela memilih berprofesi sebagai guru dibanding melanjutkan karirnya di dunia hiburan.
Stela mengaku menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang mulia. Selain itu, dengan menjadi seorang guru, Stela mengaku lebih bisa mengontrol diri dan lebih bijaksana. Orang tuanya yang juga berprofesi sebagai guru cukup berpengaruh menambah keyakinannya untuk berkecimpung di dunia pendidikan.
“(Profesi) guru ini tidak akan aku lepas, karena ini yang membentuk aku jadi orang yang lebih baik lagi. (menjadi guru) pekerjaan yang luar biasa dan membentuk karakter yang luar biasa,” kata Stela.
Stela juga sempat menjadi pelatih Sendratasik (Seni, drama, tari, dan musik) kolosal yang dimainkan oleh 170 peserta didik sekolah PENABUR Kota Jababeka jenjang TK sampai SMA pada peresmian gedung sekolah PENABUR Kota Jababeka II di akhir 2017.
Sharing Live Instagram ini berlangsung sekitar 40 menit dan kebanyakan diikuti oleh para guru dan orang tua murid. Dengan adanya agenda kegiatan seperti ini, diharapkan para guru, siswa dan orang tua tetap merasa terhubung dengan sekolah walau di tengah masa pandemi COVID-19. (PR)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...