Fisikawan Stephen Hawking Meninggal Dunia
SATUHARAPAN.COM – Stephen Hawking, ahli fisika teori, pemenang berbagai penghargaan, dan penulis berpengaruh, meninggal dini hari Rabu (14/3) pagi, seorang juru bicara keluarga mengatakan kepada ABC News. Ia berusia 76 tahun.
Hawking, yang melahirkan buku laris A Brief History of Time dan The Universe in a Nutshell, didiagnosis menderita penyakit motor neuron pada tahun 1962. Ia meninggal di rumahnya di Cambridge, Cambridgeshire, Inggris, Britania Raya.
Keluarganya mengeluarkan pernyataan yang menyatakan kesedihan mereka, tanpa mengungkapkan penyebab kematiannya. Keluarga menyebutkan ia “meninggal dengan damai”.
“Kami sangat sedih, ayah tercinta kami meninggal dunia hari ini. Ia adalah ilmuwan hebat dan pria luar biasa, yang pekerjaan dan warisannya akan dikenang sepanjang masa,” demikian pernyataan keluarga, seperti dilansir ABC News.
“Keberanian dan ketekunannya, dengan kecemerlangan dan humornya, mengilhami banyak orang di seluruh dunia. Kami akan merindukannya selamanya,”
Hawking meninggalkan tiga anak, Robert (51), Lucy (48), dan Timothy (39). Mereka mengucapkan terima kasih kepada penggemar yang “berada di sisi Profesor Hawking - dan mendukungnya - sepanjang hidupnya.”
Hawking dianggap sebagai salah satu suara terdepan dalam sains karena penelitian dan karyanya yang ekstensif terkait dengan pemahaman alam semesta.
Dalam sebuah wawancara degan BBC pada tahun lalu ia mengatakan, “Saya tidak pernah menduga akan mencapai usia 75, jadi saya merasa sangat beruntung bisa merenungkan warisan saya,” kata Hawking, yang dilahirkan di Oxford, Inggris, 8 Januari 1942, dengan nama Stephen William Hawking.
Membuka-buka situs webnya, ia memulai menulis biodatanya dengan tidak lupa menambahkan, dilahirkan tepat 300 tahun setelah kematian Galileo.
Editor : Sotyati
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...