FK Unair Gelar Olimpiade Fisiologi Pertama di Indonesia
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga semakin mengukuhkan reputasinya sebagai jawara menggelar lomba ilmiah bertaraf nasional. Tidak hanya kompetisi Medspin (Medical Science and Application Competition) yang sudah diakui secara internasional, kini melalui Departemen Ilmu Faal juga sukses menggelar acara olimpiade bidang fisiologi bernama Indonesian Medical Physiology Olympiad (IMPhO) yang berlabel nasional, hingga antusiasme pesertanya sampai tak terbendung.
“Jumlah peserta IMPhO ternyata bertambah di luar dugaan kami,” demikian Kristanti Wanito Wigati, dr MSi, Panitia Seksi Acara, di Aula Gedung Grha BIK-Iptekdok FK Uunair, Selasa (14/2), yang dilansir situs unair.ac.id.
Pihak panitia terpaksa harus membatasi peserta karena keterbatasan kapasitas. Jadi sebanyak 141 mahasiswa saja yang terdaftar dari 22 fakultas kedokteran asal perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Mereka berkompetisi memperebutkan gelar juara pada event tersebut, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Pekanbaru, Lampung, hingga Banjarmasin.
Kompetisi ini berlangsung dua hari, 10-11 Februari 2017. Sebanyak 141 peserta itu dibagi dalam 35 tim. Mereka berkompetisi melalui tes tulis dan cerdas cermat. Para peserta ini juga adu pemahaman seputar materi fisiologi serta interaksi antar-peserta yang dituturkan dalam Bahasa Inggris.
“Dari 35 tim tersebut diseleksi lagi menjadi 12 tim untuk dipilih tim tim terbaik. Juara I berhak mendapatkan akses untuk mengikuti IMSPQ (International Medical School Pysiology Quiz) 2017 di Malaysia,” kata Kristanti.
Juara I dan II diraih tim asal FK Universitas Indonesia (FK-UI), sedangkan Juara III dimenangkan oleh tim tuan rumah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Kristanti mengatakan acara ini merupakan hasil dari afiliasi antara FK Unair dengan IMPhO level internasional yang digagas Prof Cheng Hwee Ming dari Malaysia.
“Kami melihat kompetisi ini belum ada di level nasional. Justru sudah lebih dulu aktif di level internasional. Maka dari itu kami berinisiatif menggelar acara serupa untuk level nasional. Soal-soal yang dilombakan pun hasil kolaborasi antara tim kami dan Mr Cheng,” Kristanti menambahkan.
Penyelenggaraan IMPhO level internasional itu sendiri sudah berjalan selama 14 tahun. Setiap tahunnya IMPhO internasional diikuti oleh banyak sekali peserta mahasiswa kedokteran dari berbagai negara. Melihat reputasinya itu, menurutnya, betapa pentingnya ilmu fisiologi dalam dunia kedokteran, karena merupakan dasar pengetahuan. Ilmu fisiologi adalah salah satu ilmu dasar kedokteran yang patut dikuasai oleh setiap mahasiswa FK. Ilmu ini mempelajari mekanisme tubuh manusia dari ujung rambut hingga ujung kaki.
“Karena begitu banyak yang dipelajari, maka perlu dibuatkan inovasi atau cara mengemas ilmu fisiologi supaya lebih menyenangkan untuk dipelajari. Caranya bisa dengan quiz, sehingga peserta termotivasi untuk belajar,” katanya.
Selain olimpiade, IMPhO juga mengadakan physiology educational group discussion bagi dosen yang mendampingi para peserta. Topiknya “Phisiology Learning Output and How to Arrange in Integrated Block System”, juga dilaksanakan di FK Unair.
“Jadi tidak hanya dilihat kompetensinya, kami berharap acara ini dapat menumbuhkan semangat bersilaturahim, menjaga koneksi dan persahabatan antardosen dan mahasiswa kedokteran. Kami berharap, ke depannya universitas lain di Indonesia juga dapat ikut serta,” katanya.
Acara IMPhO tahun 2017 ini dibuka secara resmi oleh Dekan FK Unair Prof Dr dr Soetojo SpU (K) dan dihadiri pula oleh quiz master dan founder IMPhO Prof Cheng Hwee Ming.
Mengingat respons yang luar biasa dari peserta, Prof Cheng Hwee Ming mengatakan agar IMPhO diselenggarakan setiap tahun, dan memilih Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga sebagai tuan rumah/penyelenggaranya.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...