Foraksi Tetap Bertekad Bersihkan Monas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Monumen Nasional (Monas) sejak dibangun pada 1961 dan resmi dibuka untuk umum pada tahun 1975, baru sekali dibersihkan, yakni pada 1992, yang dikerjakan oleh perusahaan asal Jerman, Karcher. Kondisi itu mendorong Federasi Olah Raga Aksi Seluruh Indonesia (Foraksi) untuk melakukan pembersihan tugu Monas secara profesional.
Meskipun profesionalitas diragukan oleh Wagub DKI, Foraksi tetap bertekad untuk membersihkan Tugu Monas. Foraksi tetap ingin membuktikan profesionalitas karena mereka menganggap sudah sangat berpengalaman dalam melakukan pekerjaan itu dan mereka juga mempunyai pekerja yang bertenaga profesional yaitu di dalamnya antara lain Indorope, sebuah perusahaan yang bergerak khusus dalam bidang Rape Acces Service and Tranings dan Asosiasi Perusahaan Klining Service Indonesia (Apklindo) serta Asosiasi Rape Acces Indonesia.
Rencana pembersihan tersebut dilakukan dengan metode rape acces (akses tali), yaitu sebuah sistem bekerja di ketinggian dengan menggunakan tali sebagai alat bantu utamanya. Sistem kerja itu sudah berlaku secara internasional, dan dalam skala nasional sudah menjadi standard dengan ditetapkannya SK No. 45 DJPPK3 mengenai bekerja di ketinggian dengan sistem akses tali. Metode ini sebelumnya juga sudah digunakan untuk membersihkan monumen-monumen dan bangunan bersejarah lainnya di dunia.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...