Forum Gereja Ekumene Papua Serukan Pemerintah Gelar Dialog
JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM – Forum Gereja-gereja Ekumene di Papua meminta pemerintah pusat menggelar dialog untuk menyalurkan aspirasi politik rakyat Papua dan menghentikan kekerasan.
Hal itu diungkapkan dalam sebuah pernyataan hari Sabtu (17/8) bertepatan dengan peringatan 68 tahun kemerdekaan Indonesia, sebagaimana diberitakan oleh thejakartapost.com.
Forum itu menuntut pemerintah menghentikan segala bentuk kekerasan dan penindasan di Tanah Papua.
Dalam pernyataan itu, forum mendesak agar dialog tersebut dimediasi oleh Juha Christensen of Peace Architecture and Conflict Transformation Alliance (PACTA), yang pernah menengahi pembicaraan damai di antara pemerintah pusat dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tahun 2005.
Forum Gereja-gereja juga mengutip sejumlah pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi, dan kekerasan itu terjadi di Papua pada 15 Agustus tahun ini.
Polisi Papua, menurut pernyataan itu, tidak mengeluarkan izin bagi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggelar aksi damai menentang aneksasi Papua oleh Indonesia. Bahkan polisi mengancam akan membubarkan setiap aksi protes mereka.
Gereja-gereja juga mengatakan bahwa penembakan warga sipil yang marak dan pelanggaran hukum terus terjadi di Papua. Seorang gadis berusia 12 tahun, menurut pernyataan itu, ditembak mati oleh anggota militer di Kabupaten Lany Jaya pada 1 Juli. (thejakartapost.com)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...