Forum Lintas Agama di PBB Serukan Larangan Senjata Nuklir
NEW YORK, SATUHARAPAN, COM – "Senjata nuklir tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh tradisi iman kita masing-masing", kata perwakilan dari beberapa organisasi antara lain Kristen, Buddha, Islam dan Yahudi pada Jumat (1/5).
Pernyataan dari komunitas lintas agama untuk bergabung bersama dengan 191 negara yang berpartisipasi dalam perjanjian perlucutan senjata terbesar di dunia. Panggilan, ini disponsori oleh Dewan Gereja Dunia (The World Council of Churches/WCC), dilakukan pada saat presentasi masyarakat sipil untuk Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) Review Conference di New York City.
"Kami mengangkat suara kami atas nama nilai-nilai bersama kemanusiaan. Kami menolak amoralitas yang menggunakan populasi sebagai sandera ", pernyataan yang disampaikan di PBB oleh Dr Emily Welty, wakil moderator Komisi WCC dari Gereja Urusan Internasional. "Tidak ada keharusan tambahan yang membenarkan keberadaan lanjutan [senjata nuklir], apalagi penggunaannya", kata Welty.
Eropa, Asia dan Amerika Utara, dalam penandatanganan perjanijiannya, berusaha untuk membuat komunitas agama masing-masing, lebih menyadari kekejaman dari senjata nuklir. Mereka mendesak pemerintah untuk mendengarkan suara dari korban bom atom, dan memulai negosiasi laragan senjata nuklir "dalam forum terbuka untuk semua negara, dan hal ini tidak dapat dihalangi oleh siapapun.”
Peringatan 70 tahun bom atom Hiroshima dan Nagasaki, tampaknya besar lebih konferensi NPT tahun ini. Dalam sesi pleno, seminar dan kampanye publik, orang yang selamat dari bom nuklir berusia 80-an menegaskan seruan mereka, untuk menghapus nuklir. Yang kemungkinan banyak diantaranya, tidak dapat menghadiri konferensi peninjauan NPT berikutnya pada tahun 2020.
Sejak review NPT terakhir pada tahun 2010, bukti baru tentang bencana kemanusiaan, lingkungan dan lain efek dari senjata nuklir telah memperdalam kesenjangan antara kekuatan dunia yang memiliki senjata nuklir, dengan 186 negara yang telah berjanji untuk tidak pernah memiliki mereka.
Momentum berkembang, dengan dukungan aktif dari masyarakat sipil termasuk gereja, untuk menyebarluaskan larangan itu. Gereja anggota WCC dan mitra di enam benua telah meminta pemerintah mereka untuk mendukungan larangan tersebut, pada konferensi NPT.
Seruan pernyataan NPT mengenai , "Keprihatinan Komunitas Iman terhadap Kekejaman Senjata Nuklir", dapat dilihat di: http://www.reachingcriticalwill.org/images/documents/Disarmament-fora/npt/revcon2015/statements/1May_Faith.Communities%20.pdf. (oikoumene.org)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...