Francois Hollande: Boko Haram Tetap Menjadi Ancaman
ABUJA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Prancis Francois Hollande mengungkapkan pemberantasan kelompok ekstremis Boko Haram harus terus dijalankan, karena kelompok ekstremis tersebut mengancam keamanan negara-negara di wilayah Barat dan Tengah benua Afrika.
“Boko Haram tetap menjadi ancaman," kata Hollande dalam pertemuan multilateral Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Regional di ibu kota Nigeria, Abuja, hari Sabtu (14/5), seperti diberitakan Radio France International.
“Saya diberi laporan bahwa ada beberapa perkampungan (sebelumnya dikuasai Boko Haram, red) yang telah dikuasai pasukan gabungan dan Nigeria," Hollande menambahkan.
Hollande mengemukakan Prancis dan Nigeria berkomitmen menandatangani pakta keamanan bersama tentang perjanjian pertahanan darurat. “Kerja sama tersebut antara lain bantuan pasukan dan persenjataan militer, dan pelatihan informasi kepada tentara Nigeria," kata Hollande.
Hollande menginginkan Nigeria menggunakan teknologi pencitraan satelit guna melacak keberadaan markas Boko Haram. Hollande memberi perbandingan dengan situasi negaranya, yang dalam waktu akan menyiapkan lebih kurang 10.000 tentara yang akan mengamankan perhelatan Piala Eropa 2016. “Walau Belgia dan Prancis saat ini sudah lama tidak dilanda teror kembali, namun ancaman teroris tetap tinggi," kata Hollande.
Buhari mengemukakan keberhasilan sejak dia berkuasa dia telah berhasil memukul mundur Boko Haram dari 40 kota di Nigeria. “Saya pernah mendengar berita bahwa kelompok tersebut (Boko Haram, red) hendak memproklamirkan sebuah pemerintahan berdasar hukum Islam. Namun kini saya yakin tidak ada pembicaraan tentang hal itu,” kata Buhari.
Buhari menjelaskan daerah utama yang berhasil yakni kota Kano, dan Maiduguri, selain itu masih ada Negara Bagian Borno di wilayah Timur Laut Nigeria.
Buhari meyakinkan dunia Internasional pemeritahannya berkomitmen kepada keamanan dan stabilitas nasional, dia mengemukakan tidak akan menyerah dan tidak cepat berpuas diri apabila tentara keamanan berhasil memukul mundur Boko Haram dari daerah tertentu.
“Boko Haram terus melakukan serangan bunuh diri di masjid, gereja dan pasar, saat ini ada dua juta warga Nigeria yang menjadi pengungsi hingga ke Kamerun dan di negara kami sendiri,” Buhari menandaskan.
Sebelum mengunjungi Nigeria, Francois Hollande juga mengunjungi Chad dalam rangka mengkonsolidasikan keamanan negara tersebut.
Francois Hollande tiba pada Jumat (13/5) di Abuja, ibu kota Nigeria. Dalam catatan Radio France International, kelompok ekstremis tersebut juga merajalela di negara tetangga seperti Niger, Chad, dan Kamerun.
Ekstresmis Serang Ladang Perusahaan Minyak
Boko Haram – menurut Reuters hari Jumat (6/5) – melakukan aksi anarkis di ladang minyak Chevron, yang terletak antara perbatasan antara Nigeria dan Niger.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan energi yang memiliki ladang di Okan, Nigeria tersebut serangan terjadi pada hari Kamis (5/5) dini hari WIB.
“Penembakan terjadi di fasilitas lepas pantai di wilayah Barat yang dilakukan orang tak dikenal,” kata Chevron dalam pernyataannya seperti dikutip Reuters. Buhari berjanji untuk menindak "pengacau dan penyabot" di wilayah yang menghasilkan sebagian besar minyak negara itu.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...