Franklin Graham Dukung Kebijakan Trump
NORTH CAROLINA, SATUHARAPAN.COM – Penginjil dari Billy Graham Evangelistic Association, Franklin Graham mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia mendukung pemeriksaan ulang pandangan dari imigran atau pengungsi yang ada di Amerika Serikat (AS) tentang kebebasan dan kemerdekaan.
Franklin Graham juga menyatakan Hukum Islam tidak dapat sejalan dengan Konstitusi Amerika Serikat (AS).
"(Jika mereka ingin diterima di AS), maka falsafah hidup mereka tentang kebebasan dan kemerdekaan seharusnya sejalan dengan kita (Amerika Serikat)," kata Graham, hari Selasa (31/1).
Graham pernah mengatakan hukum syariah bertentangan dengan hukum di AS. Pada bulan Juli 2015, Franklin Graham pernah mengusulkan larangan Muslim memasuki AS, kala itu dia mengatakan AS diserang oleh kekuatan jahat.
Saat ini banyak pendeta di AS harus berhati-hati dengan cara berkhotbah saat kebaktian di hari Minggu, karena mereka khawatir akan mendapat pengaruh pandangan politik.
Pendeta dari First Baptist Dallas, Robert Jeffress adalah sosok pendukung fanatik Trump. Dia mengatakan kepada sebuah acara televisi bernama “Fox and Friends” dengan menjelaskan Trump adalah sosok yang memenuhi tanggung jawab yang diberikan Allah untuk melindungi Amerika Serikat.
Sementara itu pendapat berbeda dikemukakan Scott Arbeiter, kepala World Relief – sebuah organisasi kemanusiaan dari National Association of Evangelicals – yang mengurus tentang imigran mengatakan pihaknya percaya kepada keamanan Amerika Serikat.
“Kami percaya pada pemeriksaan yang hati-hati di imigrasi. Kami tidak berpikir penghentian imigrasi adalah reaksi yang tepat,” kata Scott Arbeiter.
“Mereka (imigran) adalah orang-orang yang menghindar dari terorisme, sebagai bangsa kita mencoba untuk menghentikan terorisme,” kata dia.
Sementara itu di gereja evangelis yang menampung pengungsi, Johnson Ferry Baptist Church di Marietta, Georgia, seorang pendeta yang tidak disebut namanya berdoa dalam sebuah kebaktian agar banyak jemaat yang terdorong menjadi keluarga angkat bagi pengungsi Suriah yang berada di gereja tersebut.
Pendeta tersebut juga berdoa kepada Tuhan untuk memberikan hikmat kepada Trump agar mengeluarkan kebijakan yang dapat melindungi hak hidup bagi imigran, bahkan bagi yang masih dalam kandungan. (abc11.com)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...