Franky Sibarani: Investasi di Daerah Sejahterakan Penduduk
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Investasi di sektor industri yang dilakukan di berbagai daerah di Indoensia diprojeksikan Badan Koordinasi Penanaman Modal akan berdampak positif pada kesejahteraan penduduk sekitar,
“Investasi mempercepat pembangunan daerah, karena dengan pembukaan daerah industri baru di daerah akan membantu kontribusi untuk infrastruktur seperti penambahan jalan raya, dan juga kesempatan perluasan tenaga kerja,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani kepada para pewarta pada konferensi pers Hasil Roadshow Pengawalan 100 Projek Investasi Tahap Pertama, yang berlangsung Senin (15/6) di Ruang Makassar, Kompleks Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta.
Franky mengatakan demikian setelah dia dan tim BKPM melakukan kunjungan kerja mulai dari Selasa (9/6) sampai dengan Jumat (12/6) ke beberapa daerah antara lain kawasan industri di Lebak, Kabupaten Banten, kemudian di beberapa kota di Jawa Tengah seperti Sukoharjo, Solo, dan Sragen.
Franky memberi contoh pada Selasa (9/6) dia dan tim BKPM Pusat melakukan kunjungan bersama dengan pejabat dari Direktur Jenderal dari Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan salah satu pejabat dari PT Perusahaan Listirk Negara (PLN) Persero Tbk ke sebuah pabrik semen yakni, PT Cemindo Gemilang yang berlokasi di Lebak, Banten. Di sana dia mendapat ada keuntungan dari penduduk sekitar yakni karena pabrik perusahaan tersebut terletak di pinggir pantai maka sangat potensial pemerintah membangun infrastruktur jalan yang lebih baik.
“Dari Kementerian PU Pera mengemukakan kepada kami waktu itu juga akan bangun beberapa perumahan penduduk yang bekerja di perusahaan tersebut agar jarak tidak terlalu jauh antara penduduk lokal yang menjadi karyawan di perusahaan tersebut ,” kata Franky.
Franky mencatat bahwa saat ini pemerintah daerah dan pengusaha setempat membutuhkan pasokan listrik yang lancar untuk industri dari PLN.
“Pabrik semen PT Cemindo Gemilang saat ini dalah tahap konstruksi dan selesai sekitar 80 persen. Ditargetkan dapat produksi perdana pada akhir Agustus 2015 atau awal September 2015, dengan catatan tersedia pasokan listrik dari PLN. Kami perkirakan PT Cemindo akan mampu menyerap 2.000 tenaga kerja bila sudah produksi,” Franky menjelaskan.
Franky memberi contoh kunjungan kerja lainnya yakni di Provinsi Jawa Jawa Tengah yang dilakukan pada Rabu (10/6) lalu antara lain projek pembangunan serat rayon bahan baku benang di Sukoharjo, Jawa Tengah, dan PT Kukdong Apparel Batang, Jawa Tengah yang sedang melakukan perluasan pabrik tekstilnya.
“PT. Sri Rejeki Isman (Sritex) yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah tercatat sudah melakukan tujuh kali perluasan dengan total investasi 660 juta dolar Amerika Serikat (AS), dan saat ini sedang melakukan perluasan usaha dengan rencana investasi Rp. 5,2 triliun, di bidang usaha industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil, pemintalan benang, dan pertenunan,” dia menjelaskan.
Franky memberi contoh apabila kedua perusahaan tersebut (PT Kukdong Aparel dan PT Sritex) membuka cabang di kota lain di Jawa Tengah, maka dia memperkirakan akan ada perluasan kesempatan tenaga kerja di Jawa tengah sebanyak 40.000 tenaga kerja.
“Diperkirakan akan terjadi peningkatan ekspor 60 hingga 70 juta dolar AS per tahun, permasalahannya memang mengenai lahan dan saat ini masih ditangani Pemda (Pemerintah Daerah), dan Pemprov (Pemerintah),” Franky memaparkan.
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...