Frederick Halim, Mahasiswa UK Maranatha Raih Emas Kompetisi Menulis Internasional
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Frederick Halim (2122015), mahasiswa Program Sarjana Teknik Elektro Universitas Kristen (UK) Maranatha berhasil raih Gold Medal pada International Academic Writing Competition 2023 yang diadakan oleh Universitas Riau (UNRI-IAWC).
Frederick bersyukur karena bisa mendapatkan Gold Medal pada kompetisi tingkat internasional tersebut.
“Perjuangan saya begadang setiap hari di kantor membuahkan hasil yang cukup memuaskan,” tutur Frederick dikutip Senin (22/1).
Ia juga berterima kasih pada pihak yang telah mendukungnya, terutama dosen pembimbing. “Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua pembimbing lomba saya, Bapak Dr. Heri Andrianto,S.T., M.T. dan Ibu Novie Theresia Br. Pasaribu, S.T., M.T. yang telah membantu dalam segala rancangan kegiatan lomba. Berkali-kali melakukan revisi paper dan bahkan membantu latihan presentasi,” katanya.
Kompetisi terdiri dari tiga babak, yakni penyisihan, semifinal, dan final. Dalam babak penyisihan, peserta harus mengirimkan academic paper dan video berdurasi dua menit yang membahas riset dalam paper tersebut dengan deadline 10 November 2023.
Peserta yang lolos ke babak semifinal diumumkan pada 13-17 November 2023. Selama babak penyisihan dan semifinal, sebanyak 16 juri dari tujuh negara menilai berdasarkan paper dan video yang telah dikirimkan. Setelah itu, peserta yang lolos melanjutkan perjalanannya ke babak final pada 25 November 2023. Lima puluh peserta mempresentasikan hasil risetnya dengan waktu tujuh menit dan tanya jawab selama delapan menit.
Terdapat lima topik yang disediakan penyelenggara, yaitu Arts and Humanities, Social Studies, Health and Science, Technology and Engineering, dan Multidisciplinary (STEAM).
Dari kelima topik tersebut, Frederick memilih Technology and Engineering karena sesuai dengan latar belakangnya yang merupakan mahasiswa Teknik Elektro.
“Judul paper saya adalah ’Application of a CNN Model for Single-Lead Cardiovascular Disease Classification’. Inspirasi judul topik tersebut berasal dari kegiatan summer internship yang telah saya lakukan di Wearable Technology and Mobile Healthcare Laboratorium di National Cheng Kung University, Taiwan, selama semester antara,” tuturnya.
Frederick mengaku cukup kesulitan mempersiapkan lomba karena pada saat yang bersamaan sedang mengambil kegiatan magang bersertifikat di PT Indomedik Niaga Perkasa. “Kegiatan magang di kantor mulai pada pukul 08.30 dan berakhir pada pukul 17.30. Jadi, kalau mau bikin program, uji coba program, dan buat laporan harus setelah jam pulang, atau cari-cari waktu kosong. Belum lagi, waktu untuk training model deep learning yang membutuhkan waktu cukup lama,” ungkap Frederick.
Ia juga harus mengerjakan tugas kampus lainnya, seperti proposal kerja praktik dan yang lainnya. “Tetapi, saya bersyukur semua itu bisa diatasi dengan baik, walaupun hampir telat me-submit paper dan videonya,” tambahnya.
Frederick juga turut mengucapkan terima kasih pada Prof. Lin Che Wei yang telah mengizinkannya menggunakan topik internship untuk lomba, serta PT Indomedik Niaga Perkasa yang memberikan dukungan fasilitas untuk mengerjakan paper dan fleksibilitas dalam jam kerja sehingga ia dapat menyelesaikan paper dan persiapan untuk final presentation.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...