FSGI Ajukan Tuntutan ke DPR Terkait Implementasi Kurikulum Pendidikan 2013
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tahun ajaran baru segera dimulai, namun pelatihan bagi guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 masih berlangsung. Menurut laporan yang diterima oleh Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dari guru-guru peserta pelatihan dari berbagai daerah terdapat banyak kelemahan. Pelatihan yang dirancang ternyata mengedepankan ceramah dan cenderung satu arah.
Kondisi ini akan berdampak pada kegagalan mengubah paradigma atau mindset guru dalam praktek pembelajarannya nanti, hal ini juga yang bisa menjadi sumber kegagalan dalam implementasi Kurikulum 2013.
Retno Listyarti (Sekjen FSGI), Romo Benny dan Mayong (Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta) mengadakan jumpa pers di Kantor LBH Jakarta di Jalan Pangeran Dipoenogoro No. 74 Jakarta Pusat, Kamis (11/7) terkait dengan kegagalan sistemik melalui pelatihan guru dan sejumlah masalah implementasi kurikulum pendidikan 2013 yang mengalami kegagalan.
Banyaknya persoalan terhadap kondisi pelatihan guru yang terjadi membuat FSGI mengajukan tuntutan kepada Komisi X DPR RI segera turun ke daerah-daerah yang terkait dalam persiapan implementasi kurikulum 2013 dan proses pelatihan guru sasaran diberbagai daerah. Selain itu meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan sejumlah kiat untuk mengatasi persoalan di lapangan dengan melihat hasil pelatihan guru yang diprediksi sangat kecil kemungkinan berhasil.
Ditambah lagi dengan penerapan kurikulum 2013 di tingkat SMA yang hanya terbatas tiga mata pelajaran dan tidak jadi menerapkan bidang peminatan maka kurikulum 2013 dijenjang SMA dibatalkan, dan kembali menerapkan kurikulum 2006. Pada persoalan pelatihan khususnya bagi guru ditingkat SD perlu dicermati proses dan praktiknya karena menerapkan tematik integratif yang dalam.
Editor : Yan Chrisna
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...