Gadis-gadis Berjilbab Nyanyi Malam Kudus di Gereja Beirut
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM -Serombongan perempuan berjilbab terdiri dari 40 orang tampak berbaris rapi. Kelompok ensamble itu kemudian menyanyikan lagu Malam Kudus dalam Bahasa Arab. Tempatnya di St Elie Greek Catholic Church, Beirut, kota berpenduduk mayoritas Muslim.
Suara mereka merdu dan khas seperti tampak dan terdengar dalam klip video. Video itu telah menjadi viral dan pembicaraan di berbagai belahan dunia. Sebagaimana dilaporkan oleh The Independent, berbagai komentar menyejukkan muncul menyambut video yang menggambarkan persahabatan dan perdamaian itu.
Video itu (dapat juga disaksikan di Youtube, di tautan ini ) menggambarkan konser yang diselenggarakan pada 19 Desember lalu. Gadis-gadis berjilbab ini merupakan anggota dari paduan suara Imam Sadr Foundation, yang menyuguhkan video penampilan mereka lewat akun Facebook mereka. Mereka bernyanyi pada konser yang diselenggarakan oeh Beirut Chants Festival. Ini adalah satu dari 23 konser gratis yang diadakan oleh lembaga ini sejak 1 Desember lalu.
Menurut Imam Sadr Foundation lewat akun Facebook mereka, paduan suara gadis-gadis berjilab ini sudah banyak tampil di berbagai perayaan Natal. Pada penampilan di Beirut, mereka didampingi musisi terkenal Lebanon, Abeer Nehme.
Menurut situs resmi Imam Sadr Foundation, paduan suara mereka dibentuk dengan tujuan menyebarkan sukacita dan cinta kepada semua orang. Hidup tidak hanya dijalani, tetapi harus dijalani dengan cara yang kita inginkan dan kita cintai.
Konsep ini, menurut situs resmi mereka, dibangkitkan bersama dengan pelayanan mereka kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan bermusik, akan membantu anak-anak berkebutuhan khusus mengembangkan diri. Musik menjadi bagian dari instrumen pendidikan di Imam Sadr Foundation.
Lembaga ini didirikan 50 tahun lalu, bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan pembangunan setempat.Lembaga ini mendasarkan diri pada prinsip-prinsip kebaikan untuk membangun pengharapan di seluruh Lebanon melalui pelayanan-pelayanannya.
Imam Sadr Foundation antara lain menyelenggarakan pendidikan dari tingkat TK, SD serta pendidikan untuk kebutuhan khusus.
Lebanon adalah salah satu negara berpenduduk beragam latar belakang dan dikenal toleran. Sebanyak 40 persen penduduknya adalah orang Kristen. Konstitusi Lebanon tahun 1926 mewajibkan harus ada keterwakilan Muslim dan Kristen di pemerintahan. Posisi tertinggi dalam kenegaraan -- Presiden, Ketua Parlemen dan Perdana Menteri, harus diisi oleh orang Kristen, Muslim Syiah dan Muslim Sunni.
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...