Gadis Kristen Pakistan Banyak Diculik dan Dilecehkan
SATUHARAPAN.COM - Aktivis hak asasi manusia memprotes penculikan dan pelecehan seksual secara sistematis terhadap gadis-gadis Kristen Pakistan. Para pemerhati, aktivis HAM, terpanggil untuk mendorong Mahkamah Agung Pakistan menghentikan fenomena itu. Lebih lagi, para aktivis menduga keras pihak berwajib berusaha menutupi sebagian besar kasus, bahkan melindungi para penculik.
Senada dengan itu, aktivis Kristen untuk HAM di Pakistan, Mehwish Bhatti, mengatakan pihak berwajib tidak menyediakan pendampingan bagi keluarga Kristen yang kehilangan anak-anak mereka. Ia mengatakan untuk mendapatkan anak-anak itu kembali, keluarga-keluarga itu harus mengeluarkan biaya yang besar.
Bhatti melanjutkan, ketika gadis-gadis Kristen diculik dan dipaksa berpindah keyakinan melalui pernikahan dengan para penculik, polisi menekan keluarga-keluarga korban untuk tidak melakukan tindakan hukum. Bhatti melaporkan sebuah insiden saat polisi berusaha menghalangi keluarga korban untuk mengisi formulir aduan.
Merespons fenonema tersebut, sebuah kelompok advokasi dari Asosiasi Kristen Inggris Pakistan membuka sebuah petisi online untuk mendesak Pemerintah Pakistan mengambil langkah yang tepat guna menekan aktivitas penculikan dan pelecehan seksual ini.
Menurut sebuah lembaga sosial masyarakat, lebih kurang 1.000 gadis dari kaum minoritas telah diculik dan dipaksa berpindah keyakinan, 700 di antarannya adalah Kristen, sementara 300 di antaranya Hindu. (christianinpakistan.com/spw)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...