GAIA art movement Diluncurkan
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bekerja sama dengan Benda art management, Gaia cosmo hotel meluncurkan program GAIA art movement. Dalam temu media yang dilaksanakan pada Sabtu (28/10) sore Pimpinan Gaia cosmo hotel, Christopher Wijaya menjelaskan bahwa program tersebut menjadi salah satu terobosan dari manajemen Gaia untuk mendekatkan seni kepada masyarakat luas salah satunya melalui tamu hotel dari dalam dan luar negeri.
"Manajemen mencoba untuk memberikan ruang bagi seniman-perupa muda Yogyakarta termasuk support biaya proses berkarya untuk merespon ruang dan space yang ada di Gaia dengan karya seni mereka." kata Christopher Wijaya.
Satya Bramantya, art director Benda yang menghubungkan Gaia cosmo hotel dengan kelima perupa terlibat menjelaskan bahwa project pertama bertajuk "Rooted in art: a Lasting Footprint" bukanlah project memindahkan karya seni ke ruang-ruang publik, namun sekaligus mempresentasikan karya dalam sebuah ruang/space sehingga menjadi sebuah kesatuan.
"Display karya (terutama karya tiga dimensi) perlu memperhatikan dimensi dan kesatuan ruang dengan lingkungan sekitarnya. Ini semacam commision work yang dilakukan oleh lima perupa merespon ruang yang ada di Gaia cosmo hotel. Kelima perupa diberikan kebebasan dalam seluruh proses karyanya: konsep, material, dimensi, teknik. Benda dan Gaia menyerahkan sepenuhnya pada perupa." kata Satya Bramantya kepada satuharapan.com Sabtu (28/10).
Lima perupa terlibat memiliki rekam jejak berkarya yang berbeda. Bodas Ludira Yudha yang lebih banyak merangkai kawat besi galvanis telah banyak menghasilkan karya kriya dalam dimensi yang besar. Apri Susanto dengan karya stoneware, Ivan Bestari memanfaatkan kaca dari botol-botol bekas yang dimiliki Gaia cosmo. Sementara perupa Dedy Shofianto akan banyak bermain-main dengan kayu dengan sentuhan kinetik sculpture-mechanical art membuat karya-karya tiga dimensi berbahan kayu menjadi bahan yang tidak kaku.
Perupa Dery Pratama menjadi perupa yang cukup punya rekam jejak dalam dunia seni rupa sejak awal menjadi mahasiswa. Bersama Ruang Kelas SD, Dery membuat Geneng Street Art Project di Dusun Geneng Desa Jogoripon Kec. Sewon - Bantul. Pada penyelenggaraan Bakaba #5 tahun 2016 karya Dery berjudul Identitas #3 terpilih menjadi salah satu The Best Bakaba #5. Dian Hardiansyah dan Taufik Ermas, Dery menjadi commision work pada Bakaba #6 mengubah tampilan muka Jogja Gallery dalam warna dominan merah, 18-31 Mei lalu. Dery mencoba mengeksplor logam cor untuk membuat karya merespon ruang Gaia cosmo hotel.
"Selama proses berkarya kita sebatas mendampingi untuk diskusi, memberikan masukan ataupun perspektif lain yang mungkin bisa memperkaya karya mereka." kata Bramantya lebih lanjut.
"Rooted in art: a Lasting Footprint" akan dibuka pada Sabtu (18/11) malam di Gaia cosmo hotel Jl. Ipda Tut Harsono No.16 Yogyakarta.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...