Gala Dinner Indonesia di London Batal karena Alasan Keamanan
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Gala dinner yang diselenggarakan oleh Indonesia yang seharusnya berlangsung di Victoria dan Albert Museum di London, Inggris, pada hari Sabtu (25/03), dibatalkan menyusul aksi terorisme yang melanda kota itu.
Seniman, desainer dan musisi terkemuka Indonesia, seharusnya tampil pada acara tersebut untuk memamerkan karya mereka, sebagai bagian dari program “Indonesia Regal Heritage”.
Program ini bertujuan untuk mempromosikan kerajinan Indonesia, mulai kerajinan tekstil, fashion, seni, musik, tari dan masakan.
Sekitar 250 tamu diundang ke acara tersebut.
Menurut The Jakarta Post, di antara yang dijadwalkan adalah perancang busana Ghea Panggabean, produser teater Atilah Soeryadjaya, direktur kreatif Iwan Tirta Private Collection Era Soekamto, pengrajin Benny Adrianto, musisi Otti Jamalus, koki dan konsultan makanan Petty Elliott dan Rumah Pesona Kain, sebuah organisasi non-profit yang bekerja untuk melindungi warisan tekstil Indonesia.
Faye Simanjuntak, sosok berusia 14 tahun yang mendirikan Rumah Faye, sebuah yayasan yang berfokus pada membantu korban perdagangan anak, juga seharusnya memberikan pidato pada acara makan malam itu.
“Mengingat serangan teror baru-baru ini di London, (event organizer) Gapura Ltd dan tim Indonesia Regal Heritage percaya yang terbaik adalah untuk memprioritaskan keselamatan. Setelah pertimbangan cermat dan keputusan kolektif, kami dengan sangat menyesal harus membatalkan acara tersebut,” bunyi pernyataan resmi yang diterima oleh The Jakarta Post di London, Senin.
Dua acara lainnya, yaitu seminar seni di Universitas Oxford Corpus Christi College di Oxford dan forum bisnis di Hilton di Park Lane di London, tetap akan berjalan seperti yang direncanakan pada hari Jumat dan Senin.
Di Oxford, delegasi Indonesia berbagi pengetahuan tentang warisan bangsa melalui presentasi serta fashion show dan pertunjukan seni.
Atilah dan tim drama tari nya tampil terakhir di universitas itu. Mereka menerima tepuk tangan penonton.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...