Galeri RJ Katamsi Gelar Pameran Retrospeksi "We Go Where We Now"
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pada hari Jumat (25/10) siang Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta menggelar jumpa media sekaligus preview persiapan pameran retrospeksi Ruang Mes 56, sebuah ruang kolektif yang berdiri sejak tahun 2002 dan menggunakan media rekam sebagai proses kreativitas dan berkesenian.
Jumpa media menghadirkan I Gede Arya Sucitra, Kepala Galeri RJ Katamsi, selaku insiator program pameran retrospeksi serta dua perwakilan dari Ruang MES 56 Anang Saptoto dan Wimo Ambala Bayang.
“Presentasinya dimulai dari perjalanan Ruang MES 56 di empat tempat yang berbeda Jalan Kolonel Sugiyono yang merupakan kontrakan Ruang MES 56 pertama kali, Jalan Nagan-Patehan, Jalan Minggiran-Mantrijeron, dan terakhir di Jalan Mangkuyudan. Presentasi tersebut diwakili dengan poster acara-kegiatan yang pernah diselenggarakan di keempat tempat. Silakan diamati, semakin ke sini jumlah posternya semakin sedikit,” jelas Anang Saptoto saat jumpa media, Jumat (25/10).
Lebih lanjut Anang menjelaskan bahwa presentasi terbagi di dua lantai RJ Katamsi. Di lantai dasar lebih banyak mempresentasikan arsip-dokumentasi Ruang MES 56 dari awal hingga saat ini. Masih di lantai yang sama didisplay ruangan dengan setting tulisan Beken Dan Keren mereplikasi sebuah ruang yang digunakan Ruang MES 56 di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta untuk sebuah project pada keikutsertaannya di Biennale Yogyakarta VII tahun 2003, ruang screening video, ruang klinik fotografi Afdruk yang disediakan selama pameran, serta beberapa karya project anggota MES 56.
Di lantai satu RJ Katamsi dipresentasikan dokumentasi beberapa project kolektif Ruang MES 56 diantaranya Second Pose, Beken Dan Keren, Mystical Mysteri, dan Alhamdulillah.
Pameran retrospeksi Ruang MES 56 bertajuk "We Go Where We Now" akan mempresentasikan lintasan, perjalanan, urutan, lompatan, jembatan peristiwa yang dilalui Ruang MES 56 hingga saat ini dalam bentuk arsip-dokumentasi asli, presentasi ulang beberapa project anggota maupun kolektif, diskusi-bincang santai, workshop, screening video-film, klinik afdruk, serta tur selama 28 Oktober – 18 November 2019.
Pameran retrospeksi Ruang MES 56 menjadi program tahunan Galeri RJ Katamsi untuk mengangkat perjalanan kelompok/komunitas seni yang memberikan warna perjalanan seni rupa dalam berbagai karya, pemikiran, aktivitasnya di Yogyakarta khususnya dan Indonesia. Sebelumnya pada tahun 2016 digelar pameran retrospeksi Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB) dilanjutkan pameran retrospeksi Sanggarbambu tahun 2017 yang mengangkat tema “Gerakan Kesenian di Tepian Arus”, serta tahun lalu ruang kolektif Taring Padi dengan tema “Bara Lapar Jadikan Palu”.
“Yang menarik dari Ruang MES 56 adalah bagaimana aktivitas pada saat mereka menjadi mahasiswa maupun seniman fotografi mereka menemukan cara untuk menjadi berbeda pada awal tahun 2002, meskipun dalam prosesnya mereka sudah beraktivitas sejak tahun 1999 akhir sering melakukan kegiatan-kegiatan diskusi-diskusi dan aktivitas fotografi. Baru pada tahun 2002 mereka mulai mengikat ideologi bersama mereka pada satu atap yang diberi nama Ruang MES 56 sebagai identitas bersama,” jelas Arya Sucitra saat jumpa media.
Arya Sucitra menambahkan Ruang MES 56 menjadi daya tarik karena pertama belum banyak fotografer-seniman foto yang menggunakan media foto sebagai cara mereka mempresentasikan dalam cara yang berbeda terutama pada persoalan fotografi. Ruang MES 56 disebutkan oleh beberapa akademisi telah merusak pakem-pakem yang ada dalam fotografi. Hal tersebut berangkat dari apakah fotografi bisa dijadikan media untuk menyampaikan sesuatu yang hanya melulu tentang teknik namun juga penemuan eksperimentatif yang pada era awal (mereka berkegiatan) bisa dikategorikan mendobrak pakem fotografi.
Pada posisi kritis ini, Ruang MES 56 selama ini bermain di luar ruang akademik dan memiliki ruang sendiri sebagai artist run space, karya-karyanya bergerak menyesuaikan perkembangan pada kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Karya yang dihadirkan (Ruang MES 56) menjadi ruang dialektika yang penting bagi generasi muda hari ini yang cenderung menyukai sesuatu yang sifatnya fotografis. Dengan gawai pintar segala sesuatu ada di tangan. Jika dulu everybody least an artist hari ini every one is artist. Ruang MES 56 menjadi bagian penting perjalanan tersebut,” Arya Sucitra menambahkan.
Pameran retrospeksi Ruang MES 56 bertajuk "We Go Where We Now" akan dibuka pada Senin (28/10) malam di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta dan akan berlangsung hingga 18 November 2019.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...