Gambia Deklarasikan Diri Sebagai Negara Islam
GAMBIA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Gambia yang sudah berkuasa selama 21 tahun, Yahya Jammeh, mendeklarasikan negaranya sebagai republik Islam, sebagai upaya untuk memutus ikatan dengan masa penjajahan.
Jammeh mengatakan kepada televisi negara, sebagaimana dilaporkan oleh bbc.com, pendeklarasian itu sejalan dengan identitas dan nilai-nilai religius Gambia.
Kendati mendeklarasikan sebagai negara Islam, ia menegaskan tidak ada kewajiban berpakan tertentu diterapkan dan warga negara yang menganut agama nonIslam diizinkan menjalankan agamanya secara bebas.
Gambia adalah sebuah negara kecil di Afrika, berpenduduk mayoritas Islam. Sekitar 90 persen penduduknya menganut agama itu.
Negara yang mengandalkan pendapatan ekonominya pada sektor wisata, belakangan ini mengalami hubungan yang memburuk dengan negara-negara Barat.
Tahun 2013, Jammeh membatalkan keanggotaan Gambia dari perkumpulan negara persemakmuran, dan menyebut organisasi itu merupakan bentuk kolonialisme baru.
"Karena Muslim merupakan mayoritas di negara ini, Gambia tidak dapat meneruskan warisan kolonial," kata Jammeh kepada TV negara.
Gambia kini menjadi salah satu negara republik Islam, bersama dengan Iran, Pakistan dan Mauritania.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...