Ganda Korea Bungkam Istora, Hendra dan Ahsan Kalah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pebulu tangkis andalan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan gagal meraih peringkat pertama kejuaraan bulu tangkis Indonesia Open 2014 setelah ditundukkan pasangan Korea Selatan (Korsel), Yong Dae Lee dan Yeon Seong Yoo dengan dua set langsung 15-21, dan 17-21, pada partai yang digelar Minggu (22/6) di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Menurut pengamatan satuharapan.com pada set pertama Ahsan dan Hendra sempat tertinggal 6-8, sebelum terus mengejar dengan berulang kali smash beruntun dari Ahsan dan Hendra terus berkejar-kejaran dengan Yong dan Yeon hingga angka 8-8, bahkan berbalik unggul 9-8 hingga pasangan putra PBSI Cipayung ini memimpin dalam kedudukan 11-9.
Setelah jeda interval set pertama mencapai angka 11, pertandingan dilanjutkan dan Hendra dan Ahsan masih memimpin pada angka 13-11. Sayang sekali Yong dan Yeon tiba-tiba tidak terpancing permainan cepat Ahsan dan Hendra, bahkan berhasil bertahan di pukulan smash dan dropshot dari Hendra, hingga mereka menyamakan kedudukan 13-13.
Pasangan ganda putra nomor satu dunia yang dimiliki Indonesia ini kehilangan konsentrasi saat unggul 15-13, karena Yong dan Yeon berhasil memancing permainan netting yang mematikan, dan Ahsan yang berkali-kali bertugas menghalau shuttlecock dari pasangan peringkat ketiga ganda putra terbaik Korea tersebut malah blunder karena shuttlecock berulang kali mengenai net, dan pasangan negeri Ginseng ini terus membalikkan keadaan di kedudukan 15-19.
Para penonton yang menyemangati Ahsan dan Hendra, malah dibuat kecewa karena dari hal yang mudah dan sepele, yakni serve yang dilancarkan Yeon, shuttlecock malah tidak berhasil dikembalikan Mohammad Ahsan ke area permainan lawan, dan akibatnya pasangan putra negeri Ginseng ini memenangi set pertama 15-21.
Set berikutnya, Ahsan dan Hendra kembali banyak melakukan blunder di saat menerima shuttlecock hasil serve dari Yeon. Hal ini berulang-ulang terjadi sehingga dengan cepat pasangan putra negeri Ginseng ini unggul 1-7 hingga 1-9. Hendra dan Ahsan kembali ke permainan semula sehingga dapat mengejar di kedudukan 5-11, akan tetapi pasangan terbaik putra Pelatnas Cipayung ini malah tidak memiliki variasi serangan, karena terlalu yakin dengan permainan cepat dan smash.
Yeon dan Yong amat baik bertahan dari strategi pasangan andalan Pelatnas PBSI tersebut, hingga memenangi pertandingan di angka 18-21, sekaligus memastikan mereka juara ganda putra Indonesia Open 2014.
Yoo Yeon Seong merupakan pebulu tangkis putra Korea Selatan kelahiran 1986, dan dia mulai masuk ke bulu tangkis Internasional sejak Olimpiade 2008 di Beijing. Sebelum dengan Yong Dae Lee, di ganda putra Yeon Seong berpartner dengan Ko Sung Hyun, sementara di ganda campuran dia kerap berpartner dengan Jang Ye Na.
Sementara Lee Yong Dae, yang merupakan pebulu tangkis profesional Korea Selatan kelahiran 1988, sebelum berpartner dengan Yeon Seong dia sempat berpartner dengan Lee Hyo Jung di ganda campuran, dan Jung Jae-Sung di ganda putra.
Sekilas Indonesia Open
Indonesia Open digagas oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dan pertama kali diselenggarakan pada tahun 1982. Kejuaraan ini pun terus bergulir hingga akhirnya pada tahun 2007 Indonesia Open masuk kedalam jajaran super series, yang terselenggara di 12 negara saja.
Kejuaraan ini pernah diselenggarakan di delapan kota lainnya, yaitu Samarinda (1990), Bandung (1991), Semarang (1992), Yogyakarta (1994), Denpasar (1999), Surabaya (2002) serta Batam (2003).
Peraih gelar terbanyak saat ini adalah Ardy B Wiranata (1990, 1991, 1992, 1994, 1995 dan 1997) serta Taufik Hidayat, yang sama-sama mengoleksi enam gelar juara.
Taufik berhasil juara pada 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006. Taufik nyaris mencapai juara yang ketujuh andai pada final 2010 memenangkan kejuaraan ini, namun sayang langkahnya di hentikan Lee Chong Wei dari Malaysia.
Pada 2013, harapan besar terletak pada pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir, serta pasangan Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Akan tetapi hanya Ahsan dan Hendra yang memenuhi ekspektasi publik, karena ganda putra berperingkat nomor satu dunia berhasil menjadi juara setelah menaklukan ganda asal negeri Ginseng, Koo Sung Hyun dan Lee Yong Dae pada partai final dengan dua set 21-14, 21-18.
Namun sayang, sukses keduanya tidak diikuti pasangan Tontowi dan Lilyana menyerah di tangan Joachim Fischer Nielsen dan Christina Pedersen asal Denmark dua set 21-15, 21-14.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...