Ganjar Pranowo Merasa Jadi Orang Kampung

SEMARANG, SATUHARAPAN.COM - Mantan anggota DPR RI, Ganjar Pranowo, setelah menjadi Gubernur Jawa Tengah mengaku bahwa dirinya merasa seperti menjadi "orang kampung".

"Program-program yang saya lakukan di Jawa Tengah tidak beritanya terdengar secara nasional," kata Ganjar Pranowo pada acara silaturrahmi dan ramah-tamah antara Gubernur Jawa Tengah dan Koordinatoriat Wartawan Parlemen, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, di Semarang, Jumat (1/11) malam.

Padahal, kata Ganjar, ketika dirinya masih menjadi anggota DPR RI, pernyataannya walaupun hanya sedikit selalu di-blow up menjadi berita besar dan menggema secara nasional.

Namun saat ini setelah menjadi Gubernur Jawa Tengah, kata dia, pernyataan-pernyataannya sering tidak di-blow-up secara besar oleh media massa di Semarang dan Jawa Tengah.

Menurut Ganjar, jika dirinya menyampaikan pernyataan politik, tidak semua media di Jawa Tengah mengutipnya menjadi berita. Kalaupun dikutip, kata dia, tidak menjadi berita besar, mungkin karena media atau masyarakat di Jawa Tengah tidak begitu tertarik dengan politik.

"Padahal, politik itu jika dilakukan dan disikapi dengan baik maka hasilnya akan baik," kata dia. Menurut Ganjar, masyarakat di Jawa Tengah lebih tertarik dengan persoalan yang lebih nyata, seperti kerusakan jalan dan gedung sekolah.

Padahal, kata dia, kerusakan jalan dan gedung sekolah itu juga bagian dari politik. "Aspirasi masyarakat yang diakomodasi oleh Pemerintah Daerah dengan mengalokasikan anggaran perbaikan, itu sudah politik," katanya.

Situasi yang dihadapinya di Jawa Tengah, menjadi gambaran bagi Ganjar bahwa menjadi kepala daerah, hasil kerjanya tidak bergema secara nasional.

Pada kesempatan tersebut, kader PDI Perjuangan ini mengusulkan, agar media massa turut berperan dalam melakukan perbaikan bangsa baik dalam skala nasional maupun daerah. "Pemberitaan media harus mampu melakukan terobosan dalam memberikan solusi perbaikan bangsa," kata dia. (Ant)
 

Editor : Sabar Subekti