Gapkindo: Pemangkasan Ekspor Karet Terus Dilakukan 2014
MEDAN, SATUHARAPAN.COM – Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menegaskan Indonesia dan negara produsen karet alam lainnya pada 2014 sepakat tetap melakukan pemangkasan produksi dan ekspor untuk mengangkat harga jual yang dikhawatirkan bisa melemah menyusul permintaan yang sedikit.
"Pemangkasan produksi dan ekspor dilakukan karena adanya perhitungan bahwa permintaan tren melemah di tengah produksi di negara produsen seperti India dan Vietnam yang tetap bertumbuh dan bahkan dengan jumlah yang tinggi," kata Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Selasa (31/12).
Melemahnya permintaan karet, tambahnya, karena pertumbuhan ekonomi di negara konsumen utama karet alam juga diprediksi masih melambat pada tahun 2014.
"Dengan pemangkasan khususnya pada sektor ekspor yang benar-benar dilaksanakan negara produsen, diharapkan harga bisa naik meski dengan harga relatif murah," katanya.
Harga SIR 20 di pasar bursa Singapura pada tanggal 30 Desember 2013 untuk pengapalan Januari 2014 ditutup 2,268 dolar AS per kg atau turun dari harga tanggal 27 yang sempat mencapai 2, 295 dolar AS.
Ekspor Sumut sendiri pada tahun depan diyakini masih ke pasar tradisional yakni Jepang, China, Amerika Serikat , Korea Selatan dan Brazil.
Adapun ekspor Sumut terbesar atau 97 persen dalam bentuk SIR.
"Meski dipangkas, tetapi ekspor karet tahun 2014 diprediksi naik sebesar empat persen dari tahun 2013,"katanya.
Angka sementara ekspor karet Sumut tahun 2013 sejumlah 460.573 ton dari total kapasitas pabrik yang sebesar 805.000 ton. (Ant)
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...