Gardala Superhero Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jika Amerika mempunyai Captain America, Indonesia kini memiliki suparamawira Gardala. Tokoh ini merupakan gabungan antara lambang dan dasar negara Indonesia. Gardala, singkatan dari Garuda Pancasila, merupakan suparamawira (pahlawan super dalam Bahasa Sanskerta) asli Indonesia.
”Keberadaan superhero ini tidak bertujuan untuk menjadi tandingan bagi film-film Hollywood, tetapi kami berharap anak-anak Indonesia mempunyai alternatif idola,” jelas sutradara Nanang Rakhmat Hidayat dari Rumah Garuda dalam peluncuran film Gardala di Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jakarta, Rabu (14/5). Film yang berdurasi 20 menit ini ditonton sekitar 200 siswa sekolah dasar di Jakarta.
Film, yang bertujuan membina pemahaman kaum muda Indonesia mengenai arti penting Pancasila, merupakan buah kemitraan Lembaga Indonesia Adil Sejahtera Aman yang dipimpin oleh Jenderal TNI (Purn.) H. Djoko Santoso, Rumah Garuda, dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI).
Menurut Nanang, film ini sengaja memasukkan kearifan lokal. Selain sosok burung garuda sebagai tokoh utama, ada juga Batara Angkara yang terinspirasi tokoh wayang Dasamuka. Batara Angkara akan muncul ke bumi ketika kejahatan mulai muncul di hati manusia, dan pada titik itu pula Gardala muncul untuk menolong manusia-manusia yang menjadi korban kejahatan.
”Penggunaan unsur Bahasa daerah juga kental dalam film ini,” jelas Nanang. Dalam episode-episode selanjutnya, unsur daerah yang diusung tidak hanya Jawa, namun ditambah unsur kedaerahan lain, mulai Aceh hingga Papua. Sehingga nilai persatuan menjadi sungguh terasa.
Segmen penonton film ini adalah anak-anak 5-12 tahun karena merupakan usia subur dalam penanaman nilai-nilai Pancasila. Episode pertamanya mengangkat tema pentignya pemeliharaan lingkungan. Kelihatannya, Gardala juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat yang mulai melupakan Pancasila dalam keseharian hidupnya.
Editor: ymindrasmoro
Dibangun Oleh Korban Penganiayaan, Bethlehem, Kota Natal AS ...
BETHLEHEM-PENNSYLVANIA, SATUHARAPAN.COM-Pada Malam Natal tahun 1741, para pemukim Moravia menamai ko...