Garuda Muda Terbang di Awan Hitam Sepak Bola Indonesia
SATUHARAPAN.COM – Tim Nasional Indonesia U-23 (di bawah usia 23 tahun) akhirnya sukses melangkah ke babak semi final cabang sepak bola Sea Games 2015. Skuad besutan Aji Santoso tersebut lolos dengan status runner-up Grup A usai mengantongi sembilan poin, hasil dari tiga kemenangan dan satu kekalahan.
Hasil ini tentu memberi hadiah tersendiri bagi publik sepak bola Tanah Air. Mengingat, kondisi sepak bola yang masih dirundung awan hitam, usai terkena sanksi dari induk sepak bola dunia Federation Internationale de Football Association (FIFA) dan kekalahan 4-2 dari Tim Nasional U-23 Myanmar di laga pembuka Sea Games 2015 kemarin.
Tidak salah rasanya bila publik Tanah Air bersukacita menyambut keberhasilan tim sepak bola Indonesia lolos ke partai semi final Sea Games 2015, karena setidaknya tim yang dikomandoi Manahati Lestusen ini tidak mengulang kegagalan para seniornya di tahun 1983, 1995, 2003, 2007, dan 2009, angkat koper di babak penyisihan grup.
Satuharapan.com pernah menurunkan artikel berjudul Sudah Jatuh Garuda Tertimpa Tangga. Di sana dikatakan bahwa kekalahan di laga pembuka bukan akhir bagi perjalanan sebuah tim mengarungi kompetisi. Karena, keinginan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan pada apa yang menjadi penyebab kekalahan akan menjadi kunci meraih kemenangan di laga selanjutnya. Contohnya, Spanyol dan Malaysia, kalah di laga pembuka kedua kesebelasan tersebut justru mengangkat trofi di akhir turnamen.
Kini, Tim Nasional Indonesia U-23 telah berhasil mengikuti jejak tersebut, tinggal dua pertandingan lagi maka Indonesia akan menyamai catatan sejarah tersebut. Bahkan mungkin bisa dikatakan lebih hebat, bila Indonesia juara di tengah sanksi FIFA, ajang internasional terakhir Indonesia sebelum organisasi yang bermarkas di Zurich, Swiss, tersebut mencabut sanksinya.
Kembali Menapak Bumi
Kini saatnya para skuad Garuda Muda kembali menapakkan kaki di bumi dan mendengar nasihat Aji Santoso usai laga menghadapi Singapura, Kamis (12/6) kemarin. Di mana mantan bek kiri Tim Nasional Indonesia di era 90an itu mengingatkan anak asuhnya agar tidak larut dalam euforia dan melupakan kemenangan atas Singapura agar bisa lebih fokus menghadapi Thailand.
Garuda Muda juga perlu mengingat untuk tidak menjadikan ajang ini sebagai pembuktian kepada pihak-pihak yang tengah bersengketa memperebutkan otoritas sepak bola Indonesia, Pemerintah dan Persatuan Sepak bola Indonesia (PSSI). Berlaga dan berjuanglah demi kebahagiaan sejati dari sepak bola, tidak menjadikan kondisi persepakbolaan Tanah Air yang tengah dirundung awan hitam sebagai beban menghasilkan prestasi.
Seperti ucapan bek kanan Tim Nasional Belanda yang kini bermain untuk Paris Saint-Germain (PSG), Gregory Van Der Weil, “What ever you decide to, make sure it makes you happy”.
Pastikan, apa yang dilakukan di atas lapangan selama laga berlangsung mendatangkan kebahagiaan, bukan karena ada paksaan ataupun intervensi pihak tak bertanggung jawab.
Tidak Berhak
Seandainya nanti skuad Indonesia tersebut sukses merengkuh trofi, atau minimal menyamai catatan prestasi dua edisi Sea Games sebelumnya –finalis– itu bukan hasil keringat Menpora dan PSSI.
Keduanya tidak berhak mengklaim dan bangga, karena keduanya harus memikirkan nasib persepakbolaan Tanah Air ke depannya akan dibawa kemana. Bukan bangga, kemudian menumpang tenar bersama torehan manis Manahati Lestusen dan kawan-kawan.
Hal lain yang harus dicamkan Menpora dan PSSI, tim ini adalah skuat di bawah usia 23 tahun, artinya sosok-sosok inilah yang nantinya menghiasi wajah persepakbolaan Indonesia di masa yang akan datang. Prestasi? Semua tergantung bagaimana Menpora dan PSSI mau mengelola dan menata persepakboalaan Tanah Air, mulai dari sistem organisasi hingga kompetisi yang sehat dan bisa menghasilkan iklim persaingan yang jauh dari tindak kejahatan.
Tetap semangat Garuda Muda. Buktikan Indonesia bisa!!!
Tulisan ini adalah opini pribadi wartawan satuharapan.com, Martahan Lumban Gaol (Twitter @tahanlumbangaol).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...