Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 14:06 WIB | Rabu, 23 Desember 2015

GBI Ajak Umat Rayakan Natal dengan Sederhana

Ilustrasi. Sinterklas membagikan coklat kepada anak calon penumpang pesawat yang akan berangkat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (22/12). Kegiatan bagi-bagi cokelat dan makanan ringan kepada anak-anak dan pengunjung di Bandara Soetta ini dilakukan PT. Angkasa Pura II dalam rangka menyambut Natal 25 Desember 2015. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gereja Bethel Indonesia (GBI) mengajak seluruh umat Kristiani di Indonesia merayakan Hari Natal tahun 2015 dengan sederhana. Hal tersebut sebaiknya dilakukan mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang kurang baik belakangan ini.

"Mengingat situasi dan kondisi masyarakat terkini di Tanah Air, berkaitan dengan dinamika perekonomian, perayaan Natal 2015 Keluarga besar GBI sebaiknya tidak dirayakan secara besar-besaran dan dikemas dalam bentuk kemewahan," kata Ketua Umum Badan Pengurus Harian (BPH) GBI," Japarlin Marbun, dalam keterangan tertulis kepada satuharapan.com, hari Rabu (23/12).

Menurut dia, perayaan Hari Natal tahun 2015 akan mempunyai makna spiritualitas jika dirayakan dengan penuh kerendahan hati, kesederhanaan serta semangat untuk mengandalkan tuntunan dan urapan Kuasa Roh Kudus. Hal itu juga sesuai dengan kondisi saat Yesus Kristus di kandang domba, di Kota Bethlehem, Yerusalem.

"Perayaan Natal 2015 tidak hanya terbatas pada dinding-dinding gerejawi semata, namun perlu diaplikasikan dalam wujud kepedulian sosial terhadap sesama (warga masyarakat) di sekitar gereja-gereja," ujar Japarlin.

Dia pun mengajak umat Kristiani tampil dengan kecerdasan, lebih peka terhadap situasi dimana gerejanya berada. Sehingga, lewat perayaan Hari Natal tahun 2015, gereja-gereja di bawah naungan GBI bisa memberikan kontribusi positif bagi warga masyarakat setempat, bahkan ke seluruh bangsa sesuai dengan Tema Natal GBI tahun 2015.

"Kehadiran gereja secara umum dan gereja GBI secara khusus di masyarakat tidak dapat dipungkiri akan berinteraksi dengan pihak-pihak lainnya, oleh karena itu, perlu menjalin tali persahabatan dengan organisasi masyarakat setempat, pihak aparat keamanan baik itu Polri/TNI," katanya.

"Hal itu seharusnya memang tidak hanya dilakukan saat menjelang perayaan Hari Natal saja, tapi harusdalam konteks keseharian gereja guna membangun harmonisasi dalam menopang kesatuan dan persatuan bangsa," dia menambahkan.

Jalin Persahabatan

Japarlin juga mengatakan meningkatnya kejadian-kejadian intoleransi di Indonesia belakangan ini, perlu diimbangi dengan kewaspadaan dan peningkatan keamanan gereja serta jalinan persahabatan dengan stakeholder (pemangku kepentingan).

“Peningkatan jam-jam doa di menara-menara doa di gereja-gereja secara umum dan secara khusus di lingkungan GBI sangat perlu dan penting. Dengan demikian diharapkan perayaan Hari Natal 2015 bisa berjalan dengan tertib, lancar, aman (kondusif) dan damai-sejahtera,” tutur Japarlin.

Pada tahun 2015 ini, GBI akan memperingati Hari Natal dengan mengangkat tema yang dikutip dari Yesaya 49:6b, ‘Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa sehingga keselamatan sampai ke ujung bumi’.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home